Mataram, MEDIA—Aliansi Rakyat NTB Mengugat dalam aksi mimbar bebas yang dilakukan di Perempatan Bank Indonesia sore tadi diwarnai dengan dilaksanakannya salat jenazah sebagai simbol matinya demokrasi di era pemerintahan Jokowi. Jumat, (09/02).
Salat jenazah tersebut dilakukan di perempatan BI langsung, dipimpin oleh Kordum aksi yaitu Ketua BEM UNRAM sebagai simbolis bahwa rezim jokowi telah membunuh Demokrasi.
Martoni Ira Malik, Ketua BEM UNRAM 2023 menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya salat jenazah tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Jokowi yang kian melewati batas.
“Bahwa yang ingin kita sampaikan pada saat ini demokrasi telah mati dan cukup sudah jokowi melanggengkan kekuasaannya”. Ucapnya.
Setelah salat jenazah terlaksana, kemudian dilaksanakan pembakaran jenazah secara simbolik.
“Tujuannya ya kita menginginkan jokowi dimakzulkan dari Jabatannya, ini perlawanan dari timur dan suara dari timur bahwa suara akademisi disambut oleh suara dari mahasiswa dan Rakyat,” ungkap Martoni.
Mimbar Bebas yang dilakukan untuk Mengugat matinya demokrasi di Indonesia ini dibuka dengan beberapa Orasi Ilmiah oleh perwakilan dari bergbagai lembaga yang ada di NTB.
Tidak hanya orasi, Beberapa rangkaian seperti puisi juga dilaksanakan.
Aksi ditutup tepat pada pukul 18.24 Wita, dengan Pembacaan maklumat dari Aliansi kepada Presiden Jokowi. (albn)