Lotara, MEDIA—Kurang lebih sudah dua minggu aliran Air bersih ke gili meno dan beberapa titik di gili trawangan desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara diputus akibat dari konflik dari PT penyalur air bersih dan Pemerintah Kabupaten.
Sebenarnya tidak hanya sekali penutupan air bersih ini dilakukan sudah beberapa kali akibat dari konflik kepentingan tersebut.
Dari tim media Unram.com bersama dengan Keluarga Mahasiswa Hukum Lombok Utara (KMH Lotara) Fakultas Hukum Universitas Mataram ( FH Unram) , pada hari Minggu 2 Juni 2024, turun kelapangan melihat kondisi masyarakat yang terkena dampak dari penutupan Air Bersih ini.
Di Desa Gili Meno, KMH Lotara melakukan audiensi dengan masyarakat yang terdampak oleh pemutusan Air bersih yang dilakukan, ternyata banyak para penguasa juga mengeluarkan hal tersebut.
Berdasarkan informasi yang diserap, dari salah satu warga yang tinggal di Dusun Gili Meno. Berminggu-minggu diputusnya akses air, menyebabkan warga terpaksa membeli puluhan air galon setiap hari.
Salah seorang manajer dari pengelolaan penginapan di Gili Meno mengeluhkan tentang Air Bersih ini, karena untuk menuhi kebutuhan Hotel harus membeli bergalon-galon air.
“Hotel yang sy kelola ada 80 kamar, Sy harus membeli ratusan air galon untuk menuhi kebutuhan dari pengujung hotel kami, ini sangat memberatkan untuk kami sebagai pengelola hotel” Ungkapnya.
Salah satu tokoh masyarakat, Pak Kamri menyampaikan bahwa sangat miris melihat kondisi Gili sekarang ini.
“Anak-anak kami kesulitan air untuk mandi saat berangkat sekolah, hewan ternak pun pemeliharaan nya sulit. Air merupakan hajat orang banyak, jangankan orang hidup orang matipun butuh air,” bebernya
Pak Kamri, menambahkan bahwa kami disini sudah berkorban banyak untuk membuat Gili sampai sekarang dan bisa dibilang pendapat pajak dari tiga Gili ini besar untuk Pemerintahan Kabupaten lombok utara.
“Kami masyarakat Gili meno sudah banyak sekali berkorban untuk bisa membuat Gili meno sampai dikenal luas, sekarang kami hanya menuntut penyaluran air besih untuk masyarakat dan pemerintah hanya meminta kami untuk bersabar. ” Lanjutnya
Dari video yang beredar statment dari Bupati Lombok Utara H. Johan Samsu, S.H., menyampaikan bahwa ada keberpihakan ke salah satu PT.
” Kepada masyarakat untuk bersabar dan aset PT. Berkah Air Laut ( PT. BAL) harus di akui sisi oleh PT Tiara Citra Nirwan (PT TCN). Ucap Pak bupati.
Kenapa PT Tiara Citra Nirwan (PT TCN), yang harus mengambil alih aset PT Berkah Air Laut (PT. BAL) ?
“Karna kita sudah kerja sama dengan PT. TCN jadinya Aset itu harus mereka yang ambil alih, supaya tidak kebangun lagi dan kalau Pemerintah juga kekurangan dana” Lanjutnya.
M. Paizir, Ketua Umum KMH Lotara FH Unram, menyayangkat tidak ada respon cepat dari Pemerintah Lombok Utara.
“Saya menyayangkan lambatnya penangan masalah air ini dari pemerintah, karena ini merugikan masyarakat” Ucapnya
Selain itu Paizir juga menuntut Bupati Lombok Utara Untuk segera menyelesaikan masalah ini.
“Saya selalu Ketua KMH Lotara menuntut Pak Bupati Lombok utara segera menyelesaikan masalah air bersih ini dan tidak fokus kepada konflik dari kedua PT tapi fokus terhadap Permasalahan masyarakat” Lanjutnya. (albn/srh)