Oleh : Alfahrozy, Fakultas Ekonomi
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu dari 10 kabupaten kota yang ada di NTB. Salah satu hal yang membuat Kabupaten ini menarik karna adanya perusahaan tambang terbesar nomor dua di Indonesia, yaitu PT.AMNT yang menjadi salah satu pembangkit pertumbuhan ekonomi di KSB. Dengan adanya PT. AMNT menjadi salah satu pendukung anggaran untuk menunjang pembangunan mulai dari dana CSR, PPM dan juga Dana Bagi Hasil. Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN, yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Pemerintah KSB baru saja menerima Dana Bagi Hasil (DBH) dari PT. AMNT (Aman Mineral Nusa Tenggara) sekitar 145 Miliar Rupiah. Dana Bagi Hasil Tersebut untuk tahun 2021, 2022, 2023. Tentunya KSB mendapat jumlah paling besar dalam pembagian DBH di Provinsi NTB karna KSB merupakan daerah penghasil produksi.
Dengan adanya Dana Bagi Hasil Tersebut tentunya KSB mendapat Surplus anggaran atau tambahan anggaran di tahun 2024 ini yang akan di gunakan untuk menunjang pembangunan di KSB. Kita sebagai warga KSB harus sadar bahwa KSB memiliki sumber pendanaan yang besar dan kita berharap bahwa dengan surplusnya anggaran di KSB mampu di gunakan bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur saya namun juga pembangunan suprastruktur juga harus di perhatikan untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di KSB salah satunya yaitu sektor pendidikan.
Jumlah lulusan perguruan tinggi di KSB saat ini masih terbilang rendah, salah satu penyebabnya karna pemuda-pemuda lulusan SMA lebih tertarik untuk langsung kerja di pertambangan ketimbang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tentu hal ini baik karna mampu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di KSB. Tetapi apa bilah kita berbicara untuk meningkatkan tingkat Sember Daya Manusia tentu salah satu faktor pendukungnya adalah pendidikan. Apabila pemerintah KSB serius dalam meningkatkan pembangunan SDM tentunya sektor pendidikan di utamakan dan juga berupaya untuk meningkatkan minat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bagi pemuda-pemuda setelah lulus SMA. Dengan surplusnya anggaran KSB aku berharap pemerintah daerah menyubsidikan ke sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM yang akan menjadi penunjang pembangunan berkelanjutan di KSB karna akan menghasilkan cendekiawan-cendekiawan.
Kenapa Harus Pendidikan?
Tentu kita semua sepakat bahwa pendidikan adalah satu alat kebudayaan paling maju untuk menjadikan manusia lebih bernilai, baik bernilai kognitif, moral, budaya maupun etika. Dengan majunya pendidikan tentu saja dengan sendirinya bangsa atau daerah akan maju dengan sendirinya. Apabila pemerintah serius dalam memajukan pendidikan tentu semua sektor yang ada di KSB akan berkembang karna banyaknya ahli-ahli yang terlahir untuk mengelola berbagai sektor yang ada, mulai dari industrialisasi, pertanian, pariwisata, dll.
Saat ini pemuda-pemuda lulusan SMA di KSB langsung memilih untuk bekerja di perusahaan tambang dan sedikit sekali minat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karna mungkin di hadapkan oleh dua pilihan yaitu kuliah yang mahal dan tergiur dengan pekerjaan di sektor pertambangan. Hal seperti ini dapat di katakan miris sebab para pemuda yang bekerja di tambang tanpa skil hanya akan menjadi buruh kasar saja di tanah mereka sendiri. Berbeda halnya dengan banyak nya pemuda lulusan perguruan tinggi dan ahli dalam bidang pertambangan dan menjadikan ahli-ahli di bidang pertambangan untuk mengelola tambang oleh warga lokal sendiri dan bukan sekedar menjadi buruh di tanah kita sendiri. Karna kualitas SDM kita yang terbilang rendah tentu saja tidak kita herankan apabila tanah kita di keruk oleh investor asing dan kita hanya menjadi penonton di tanah kita.
Lalu bagaimana cara agar menarik minat pemuda-pemuda KSB untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi??. Tentu dalam hal ini pemerintah daerahlah yang berperan penting. Kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan di karena kan biaya pendidikan yang terbilang mahal, maka tugas pemerintah daerah harusnya mampu menyubsidi anggaran pendidikan untuk pemuda pemudi Sumbawa Barat entah itu melalui beasiswa maupun MOU langsung dengan kampus-kampus di NTB maupun luar NTB. Dengan begitu tentu semangat untuk melanjutkan pendidikan bagi pemuda-pemuda akan lebih masif lagi sebab di dorong oleh pemerintah daerah.
Selain itu aku juga menganggap bahwa KSB merupakan kabupaten yang tidak hanya bergantung pada sektor tambang saja, ada banyak sekali potensi pertumbuhan ekonomi apa bila di bangkitkan akan menghasilkan suatu nilai tambah bagi daerah, seperti sektor pertanian, pariwisata, peternakan, dan juga kelautan dan perikanan. Untuk membangkitkan sektor-sektor ini tentunya di butuhkan ahli dalam bidang tersebut masing-masing dan untuk menghadirkan ahli-ahli tentunya dengan memajukan pendidikan. Betapa banyak nya sektor-sektor yang di sebut di atas tetapi hingga saat ini belum maksimal pengelolaannya. Mungkin saja Pemerintah KSB hari ini sedang ingin memajukan sektor pariwisata salah satunya dengan membangun bandara baru yang ada di desa Kiantar Kecamatan Poto Tano. Hal ini bagus sekali tetapi bagus dalam artian setengah jempol saja apa bila tidak di dukung dengan memajukan tingkat SDM. Bisa di bayangkan apa bila bandara tersebut telah beroperasi tetapi kualitas SDM kita masih rendah dalam sektor pariwisata maka lagi-lagi kita hanya akan menjadi buruh di tanah kita sendiri dan tanah kita akan tetap di garap dan di keruk oleh para “perut buncit investor kapitalis”. Dan begitu juga di sektor-sektor yang lainnya alam raya KSB yang di penuhi harta berlimpah yang kaya raya tak akan mampu kita kelola sendiri dan kita akan menjadi penonton di tanah kita sendiri apa bila kualitas SDM kita masih tetap rendah.
Aku berharap pemda KSB serius dalam hal pembangunan SDM dengan menyubsidi sektor pendidikan dengan anggaran DBH yang begitu besarnya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan hanya karna kepedulianku dan kecintaanku akan tanahku “bumi pariri lema bariri”.
Sekian dan salam
Anak Buruh Laundry, alfhrzy