Lotim, MEDIA—Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (UNRAM) mengadakan pelatihan mengembangkan inovasi dan pengemasan buah salah dan Tigapo bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal di Dusun Lingkung Tengah, Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Kegiatan pelatihan dibagi menjadi 2 tahapan. Pelatihan pertama berfokus pada pengolahan salak. Jenis salak yang digunakan yaitu salak pondoh, lalu di inovasi menjadi manisan dengan kualitas rasa yang tidak diragukan.
Pelatihan ini secara komprehensif membahas tentang langkah awal dalam pengolahan salak serta pengenalan alat, bahan, dan teknik. Pelatihan kedua berfokus pada teknik pengemasan pada produk salak. Dalam dunia industri pengemasan menjadi urgensi mendasar untuk mencapai omset yang diinginkan dengan menonjolkan ikon unik, maka dari itu kemasan menjadi faktor penting.
Selain dua pelatihan diatas, TIM KKN PMD UNRAM juga berinisiasi dalam peningkatan kualitas produk Tigapo. Bukan hanya fokus dalam internalisasi ilmu pengolahan salak, mahasiswa juga berinisiasi dalam menigkatkan kualitas kemasan seperti bantuan dalam pembuatan logo, nama produk dengan menggunakan akronim unik, serta pilihan kemasan baik dalam produk tigapo maupun olahan salak. Untuk memaksimalkan hal-hal tersebut, kontribusi lanjutan yang akan dilakukan adalah promosi digital melalui media sosial Tiktok sebagai bentuk perluasan pasar bagi UMKM Lokal.
UMKM yang sempat dikunjungi oleh TIM KKN PMD UNRAM adalah usaha mikro yang berfokus pada olahan singkong menjadi jajanan khas masyarakat Lombok, yakni Tigapo.
Ibu Halimah yang kerap disapa “inaq imoq” , dia sudah mengikuti usaha ini dua tahun terakhir dan untuk produksi perharinya tidak terlalu banyak.
” Sehari saya paling mebuat 100-200 buah Tiga poin, dan pemasarannya hanya kewarung warung kecil” Ungkapnya
Dalam rangka implementasi program UMKM ini menjadi sasaran dalam konteks pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN PMD UNRAM melakukan kontribusi terkait dengan peningkatakan ekonomi lokal melalui pelatihan inovasi produk dengan tujuan terciptanya varian produk pada UMKM tersebut.
Nurcholid Sariawan, Ketua KKN Desa Tetebatu mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan yang kami lakukan untuk meningkatkan pendapat masyarakat.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan pengemasan produk guna meningkatkan nilai jual dan daya saing produk lokal di pasar”. Ucapnya
UMKM menyambut baik pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang. Mereka merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang bermanfaat untuk mengembangkan usaha mereka.
Nurholid Satriawan menambahkan bahawa ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat lokal secara berkelanjutan.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, para pelaku UMKM dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk mereka, serta mampu meningkatkan nilai tambah melalui pengemasan yang menarik serta variasi dalam penjualan produk terlebih lagi olahan salak,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung pada 18 hingga 21 Juli 2024 ini dihadiri oleh pelaku usaha dan berlokasi di Dusun Lingkung Tengah, Desa Tetebatu.(albn/advetorial)