Mataram, MEDIA – Rencana kedatangan Presiden Joko Widodo menuju Teluk Ekas, ditolak beberapa organisasi masyarakat NTB. Seperti Aliansi Bali Nusra untuk perjuangan Rakyat, Aliansi Gerakan Reformasi Agraria (AGRA) beserta Front Mahasiswa Nasional (FMN) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar konferensi pers “Tolak Kedatangan Presiden Jokowi.”
Pernyataan ini ditujukan untuk menolak kehadiran Presiden yang akan melakukan peninjauan program hilirisasi, Pabrik Rumput Laut di Teluk Ekas, Kec. Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Februari 2024.
Pimpinan AGRA Harry Sandy mengatakan, kami tidak melihat urgensi mengenai kunjungan ini, sebelumnya wilayah hilirisasi rumput laut ini merupakan sentral budidaya lobster. Sehingga konsekuensi dari hal ini, mengakibatkan terbatasnya akses dan ruang pemanfaatan laut oleh nelayan. Rabu, (28/02/2024) di Cafe Artcoffeelago.
“Kami memandang tidak ada makna dan manfaat signifikan, selain meningkatkan angka kemiskinan dan kriminalisasi pada setiap wilayah proyek Nasional Jokowi khususnya wilayah NTB,” lanjutnya.
Yustinus Habur Ketua KSPSI turut berharap, DPR dapat mengambil sikap hukum, terhadap hal yang dijalankan oleh Jokowi.
Sementara itu Ketua Front Mahasiswa Nasional (FMN) Mataram, Pantera Mantelli menyebut, kedatangan Jokowi selain meresmikan pabrik, juga dianggap membawa muatan politik.
“Kedatangan Jokowi jelas membawa politik. Apalagi saat ini saat sedang situasi dan momentum politik. Dan ini harus ditanggapi dan disikapi masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diserap, kedatangan Presiden Jokowi ini akan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Menanggapi hal ini para ketua organisasi ini menyatakan tidak masalah karena pernyataan sikap dilakukan ini atas nama pemerintahan.(srh)