Media Unram – Empat Mahasiswa Unram dengan inisial AL,AF, AN,SK diseret dan dipukul oleh satpam saat melakukan aksi mimbar usai kedatangan Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin pada Rabu, (19/02/20).
“Kami bukan penjahat, bukan teroris, tapi kenapa kami diperlaukan seperti ini,” jelas AL kepada birokrasi kampus. Dalam aksi ini, AL dan kawan-kawan menyinggung tentang adanya Indomaret di Rumah Sakit (RS) Unram. Menurut mereka, Unram lebih baik mengembangkan Koperasi Mahasiswa (Kopma).
“Kami mau tau tujuannya apa didirikan Indomaret RS Unram,” kata AL. Selain itu, mereka juga meminta transparansi tentang pembangunan Indomart tersebut.
Bagaimana kejadian sehingga adanya pemukulan yang dilakukan oleh satpam?
Menurut pengamatan Media Unram saat berada di lokasi, awalnya, para mahasiswa ini ingin melakukan aksi di Gedung Auditorium, tapi ditahan dan tidak diberikan izin oleh pihak keamanan yang terdiri dari polisi dan tentara yang sedang berjaga.
Setelah itu, mereka kembali ke samping Gedung Soebiyanto, jalur keluar Unram sebelah timur. Tidak lama, mereka berjalan menuju Gedung Rektorat Unram. Baru setengah jalan, para satpam sudah menghadangi dan berdebat dengan mahasiswa ditambah dengan gesekan-gesekan nakal. Mahasiswa akhirnya keluar meninggalkan halaman rektorat.
Tidak berakhir di situ, perdebatan di luar halaman rektorat Unram masih berlanjut bahkan semakin panas. Terdengar umpatan yang dilontarkan satpam kepada mahasiswa. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa berinisal AF mengeluarkan perkataan dengan nada besar. “Kenapa harus ngomong kotor segala macam,” ungkapnya.
Lagi, saat mahasiswa kembali disertai dengan gesekan–gesekan nakal dan jambakan. “Bawa ke dalam, kita lelah dengan acara tadi,” terdengar suara dari satpam. Saat itu juga, AL, AF, AN, SK diseret serta merasakan pukulan para satpam dan dibawa ke dalam Rekorat Unram.
Menanggapi hal ini, pihak birokrasi mengatakan, akan menemui mahasiswa. “Bicara baik-baik, saya akan menemui kalian kapan saja. Kalo mau, besok kita berbicara,” katanya. Dia juga menjelaskan, bahwa jika ingin mengetahui sesuatu tentang Indomart tersebut, alangkah baiknya dicari tahu terlebih dahulu.
Pernyataan tersebut dibantah oleh para mahasiswa. Menurut AL, apa yang dilakukan oleh mereka adalah bagian dari demokrasi. Selain itu, mereka juga berpendat, seharunya mahasiswa diberikan sosialisasi terlebih dahulu.
“Seharusnya, pihak kampus memberikan sosialisasi dulu, dan jangan lupa transparansi mengenai dana pembangunan Indomaret itu,” ucap AL. (khn)