29.8 C
Mataram
Monday, October 7, 2024
spot_img

Desa “BISA” NTB, Terobosan Untuk Memajukan Wisata Ditengah Pandemi

Media Unram – Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan desa wisata akan kembali ramai dikunjungi, jika pengelola mampu memberikan rasa aman dan sehat kepada para wisatawan. Oleh karena itu, program Desa Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) yang didorong oleh Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) harus diperjuangkan dan didukung, karena menjadi kebutuhan pariwisata di masa yang akan datang.

“Pariwisata yang kita perjuangkan tidak bisa dipisahkan dengan konsep sehat dan aman, tidak hanya wisata indah dan bersih saja,” ucap Wagub dalam sambutannya saat meluncurkan Desa Wisata dan program BISA di Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (18/7).

Wabup menjelaskan, bahwa pariwisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat terus mengalami kemajuan yang membanggakan. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas semua pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat maupun wisatawan agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

‘’Kalau wisatawan sudah melihat keindahan, merasakan kemanan serta kebersihannya tetap terjaga. Maka rasa rindu mereka untuk berkunjung akan terus tumbuh,” tegas orang yang biasa umi Rohmi ini.

Umi Rohmi berpesan, pembangunan destinasi wisata di Kabupaten Lombok Barat harus mengutamakan dan sejalan dengan kelestarian alam. “Jangan sampai membangun namun tidak memperhatikan kelestarian alam,” katanya.

Tidak lupa juga dia menekankan pentingnya bagi daerah wisata untuk mematuhi protokol Covid-19 sebagai syarat hidup aman dan produktif di masa pandemi. “Kita tidak boleh bosan dengan protokol Covid-19, kita tidak bisa memilih salah satunya apakah aman atau produktif, harus keduanya,” ujar Rektor Universitas Hamzanwadi tersebut.

Dengan demikian, lanjutnya, tanggung jawab yang paling utama adalah menjaga lingkungan agar tetap indah dan aman bagi siapapun yang berkunjung. “Semangat berjuang dengan slogan ‘clean, safety dan environment’ ini benar-benar harus diwujudkan. Bukan hanya slogan saja,” tegas Wabup.

Senada dengan itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid mengatakan, destinasi wisata di Sekotong merupakan masa depan Kabupaten Lombok Barat, karena potensi alamnya yang luar biasa. Untuk itu, banyak hal yang harus disiapkan oleh pemerintah, terutama penataan lingkungan serta menyediakan fasilitas pendukung lainnya.

“Pemda telah menyusun peraturan bupati tentang penataan destinasi wisata. Supaya wisata ke depannya betul-betul ditata dengan baik,” tegasnya.

Fauzan menjelaskan, secara umum isi peraturan bupati tersebut adalah mengatur semua kelas hotel yang dibangun oleh para investor harus berstandar kecuali homestay milik masyarakat. Kemudian, Pemda juga mengatur hal-hal detail lainnya seperti, penempatan kabel yang mengharuskan semuanya underground atau dibawah tanah.

“Demikan pelabuhan, hanya tiga yang kami izinkan untuk boleh dibangun. Dua milik swasta dan satu pelabuhan milik pemerintah,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Fauzan, pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah mengembangkan 57 desa yang akan diprioritaskan sebagai desa wisata. Semua desa-desa wisata tersebut secara bertahap akan dilakukan digitalisasi.
“Sehingga websitenya akan tersambung dengan website Dinas Pariwisata Lombok Barat. Dan Pemda Lobar akan membantu semaksimal mungkin untuk mempublikasikannya. Ini menunjukan kita memiliki atensi besar terhadap pengembangan wisata, termasuk dalam menjaga lingkungan pesisir kita,” tutup Bupati Lobar. (khn)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

20,000FansLike
1,930FollowersFollow
35,000FollowersFollow

Latest Articles