Mataram, MEDIA – pantai selingkuh mungkin tidak asing bagi warga Mataram. Pantai dengan nama yang nyeleneh ini ternyata memiliki sejarah panjang sebelumnya. (08/3)
Pantai selingkuh sendiri berlokasi di Jl. Arya Banjar Getas No.90 Tj. Karang, Kec. Sekarbela, Kota Mataram. Dengan jarak tempuh menuju pantai tersebut hanya menghabiskan waktu Tujuh (7) menit dari pusat Kota Mataram. Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu penyebab Pantai tersebut menjadi objek destinasi wisata yang selalu ramai pengunjungnya.
Namun siapa sangka warga setempat masih mengenal tempat tersebut sebagai sebutan pantai buyuk Jero batu. Istilah buyuk Jero Batu tersebut kabarnya didapatkan dari kata jero batu, yakni nama dari orang Bali yang tinggal disekitar sana.
“Dulu itu bukan pantai selingkuh, tapi pantai buyuk Jero batu dan nama Jero batu awal mulanya dari nama orang Bali yang tinggal ditempat tersebut,” tutur Mahyudin, salah seorang warga setempat.
Pria yang biasa disapa Mahyudin tersebut mengungkapkan bahwa diberikanya nama pantai selingkuh tersebut sejak tahun 80-an. Diawali dengan kisah seorang wanita pelacur, yang datang berselingkuh bersama dengan suami orang. Oleh sebab itulah Para pengunjung langsung menamakanya dengan pantai selingkuh.
Seiring berjalannya dinamakan Pantai selingkuh, di tempat tersebut kerap Terjadi kejadian mesum para pengunjung yang sedang pacaran.
Kemudian nama tersebut menjadi perhatian publik, karena menggunakan istilah “Selingkuh” yang digunakan hingga saat ini.
“Di sini sering sekali kejadian mesum dan hal tersebut sering di temui oleh warga setempat dan pengunjung yang berada disana,karena tempatnya banyak semak-semak untuk mengundang hal tersebut,” kata Wahyudin.
Meskipun kabar yang beredar demikian adanya, ternyata pantai ini selalu ramai pengunjung. Kabarnya mulai dari pukul 07:00 hingga 18:00 WITA pengunjung selalu ramai berdatangan, dan tidak sedikit yang datang dengan membawa kekasihnya.
Mengutif dari Travelingyuk.com, Selain fenomena penamaan, pantai ini juga mempunyai keunikan lain. Warga setempat mengatakan ketika malam jumat, pasangan suami istri memilih mendatangi pantai tersebut untuk memadu kasih. Itu karena kondisi pemukiman yang padat penduduk di beberapa titik Kota Mataram. Hingga membuat pasangan suami istri lebih memilih berhubungan di pantai tersebut, daripada di rumah mereka yang terlalu sempit dan nyaris tidak ada lagi ruang privasi.
“tetap ada pengunjung disini dari pagi,siang maupun sore hari, selalu datang pengunjung di sini,” ungkapnya.
Namun bukan hanya itu, tempat yang fenomal dengan namanya tersebut, juga mempunyai fasilitas penjual yang tak kalah menarik dari pantai lainnya.
Tersedianya fasilitas ruko dan penjual kopi di tempat tersebut selalu memberikan pemenuhan terhadap pengunjung yang berbelanja. beberapa pepohonan yang rindang dan rerumputan yang hijau juga menjadi salah satu daya tarik pantai ini. Bahkan Sunset-nya kerap kali membuat mata betah untuk memandang.
Maka tak heran Sehingga destinasi wisata tersebut selalu ramai dikunjungi para pengunjung. (Shrl)