Media Unram – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan mahasiswa Unram mengadakan aksi mimbar bebas mengenai 100 hari kinerja Jokowi-Ma’ruf pada (31/01/20).
Aksi yang dilakukan di depan Bank Indonesia Provinsi NTB ini dalam rangka mengkritiki 100 hari kinerja Jokowi-Ma’ruf yang dinilai belum ada perubahan dan perbaikan yang signifikan terhadap kesejahteraan rakyat.
Hal ini disampaikan langsung oleh menteri sosial politik Ari Irawan. “Selama 100 hari kinerjanya Jokowi-Ma’ruf telah gagal memberikan kesejahteraan dan mewujudkan harapan dari rakyatnya sendiri. Kami hadir disini untuk mengingatkan akan tugas dari pemerintah terhadap rakyatnya,” kata Ari dalam orasinya.
Beberapa permasalahan yang menjadi garis besar pada aksi mimbar bebas dan pernyataan sikap 100 hari kinerja Jokowi-Ma’ruf ini diantaranya:
1. Kenaikan tarif iuran BPJS hingga 100 %, yang timbul karena alasan keuangan BPJS defisit.
2. Pengurangan pupuk bersubsidi yang menambah beban petani-petani kecil, terlebih di NTB yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani.
3. Kasus pelangggaran HAM yang masih saja terjadi di masa ini. Mereka juga menyinggung kasus yang baru terjadi, yaitu kasus Lutfi Alfiandi.
Tidak hanya itu, mahasiswa Unram juga mengkritisi kasus korupsi Jiwasraya, korupsi ketua KPU yang melibatkan salah satu anggota parpol, dan lain sebagainya. Mereka menganggap, sampai hari ini permasalahan tersebut seolah-olah dialihkan.
Ari mengharapkan, semoga dari adanya aksi ini dapat menjadi alarm pengingat presiden dan wakil presiden, agar tidak terlalu lama bermimpi, karena rakyat butuh bukti.
Aksi ini berjalan lancar, para demonstran membubarkan diri dengan damai pada pukul 11.00 WITA. (khn)
