Bahagia itu tidak melulu tentang kemewahan; dan bahagiaku sederhana saja.
Bahagiaku sederhana saja,
sesederhana saat aku melihat air mengalir.
Aku selalu bahagia saat air mengalir,
Aku suka air yang mengubah udara panas,
Menjadi udara dingin.
Aku suka air yang memberisikan yang kotor,
Menjadi bersih dan menyenangkan.
Bahagia itu sederhana.
Kala kau tersenyum,
Meski ada masalah yang sering menghampiri.
Kala masalah datang bertubi-tubi,
Kau tetep tersenyum, tak meneteskan air di pipi.
Saat mengenang massa depan,
Meski perih bagai teriris sembilu.
Kala berani memilih tegar
Walau jalan semakin terjal.
Bahagia itu sederhana.
Memenuhi hati dengan bersyukur,
Walau harapan tampak kan hancur.
Menerima takdir tanpa banyak bicara
Menyambut nasib dengan hati tabah
Ya, bahagia itu sederhana.       Amat sederhana.        Sesederhana puisi yang kucipta.
Nurma, (2020)