Unram, MEDIA – Mantan Koordinator Umum Gerakan Mahasiswa Peduli Unram (GEMPUR), Muhammad Abihul Fajar, sangat menyayangkan beberapa mahasiswa demo tolak FHISIP di Fakultas sendiri, Selasa (31/10).
Menurutnya, ketika melihat gerakan mahasiswa Hukum menolak mergernya tiga prodi ini sudah tidak sesuai dengan rule mosel gerakan mahasiswa Unram yang seharusnya.
“Harusnya kita berikan edukasi ke kawan kawan kita yang lain dulu mengenai permasalahan ini,” ucapnya.
Mahasiswa yang kerap disapa Beko ini juga menyayangkan mengapa permasalahan merger tiga prodi dengan FH Unram ini hanya digaungkan di tatanan Fakultas bukannya Rektorat.Â
“Katakan bahwa ada kecacatan kebijakan ataupun ada kecacatan dalam administrasi di kampus ini hingga terjadi masalah seperti penggabungan tiga prodi ini, harusnya kawan-kawan berbicara seperti itu, jangan aksi nya di kandang sendiri harusnya aksi nya di rektorat,” tukas mahasiswa Hubungan Internasional tersebut.Â
“Kan itu poin yang harus kita pikirkan, jangan hanya koar-koar di fakultas lah atau ndak buat debat terbuka aja terkait masalah penggabungan ini,” sambungnya.Â
Beko mengungkap bahwa aksi penolakan merger tiga prodi dengan FH Unram ini juga setidaknya menawarkan solusi. Sebab menurut Beko, mahasiswa tiga prodi dibawah rektor juga pasti merasakan hal yang sama, tetapi karena ada dampak besar jika tidak digabung makanya mereka memilih untuk diam.Â
“Saya ngomong seperti ini bukan saya pro terhadap birokrasi, tapi jika kalian menolak penggabungan ini, kami mau dikemanakan?,” Ungkapnya.Â
“Saya rasa kawan-kawan kita juga di prodi ilmu komunikasi, prodi sosiologi, prodi hubungan internasional, juga mengalami keresahan itu, dari dalam lubuk hati mereka pasti menolak penggabungan itu, tapi iya karena ada dampak yang tidak bisa terelakkan,” sambung Beko.Â
Berangkat dari hal tersebut, permasalahan penggabungan ini harusnya disuarakan di tatanan Rektorat, bukan hanya di Fakultas.Â
“Harusnya permasalahan seperti ini tidak hanya direspon dengan aksi reaksioner, lebih-lebih hanya di fakultas. Aksi lah di Rektorat serta bawa isu ini serta isu kemari yang belum selesai, masih banyak isu lebih besar yang belum disuarakan, dan jangan hanya terpaku pada isu ini saja,” terang Beko. (Zhr)