28.5 C
Mataram
Friday, September 20, 2024
spot_img

Dinding Abu

Oleh: Spt

Kring…kring…kring… Suara alarm berbunyi

Rasanya masih ingin berbaring di tempat tidur yang nyaman ini, tetapi sekarang situasinya sudah berbeda. Jika alarm berbunyi, maka tubuh juga otomatis akan segera bangkit.

Kelopak mata perlahan terbuka, terasa berat namun ingin segera menyambut pagi dengan perasaan bahagia saat ini. Pemandangan pertama yang terlihat ialah dinding kamar yang diberi cat abu, polos tanpa hiasan di sana.

Jam menunjukkan pukul 06.17, aku membuka tirai jendela agar udara dan sinar pagi memantul ke kamarku, diiringi kicauan burung. Kembali ke pojok kanan tempat tidur untuk memutarkan lagu Best Part-Daniel Caesar feat. H.E.R. Benar, lagu favoritku.

Aku sangat menyukai suasana pagi ini, suasana segar diiringi lagu favorit dan favorit person yang sedang peregangan dengan selimut menutupi wajahnya.

“Udara segar ini mendukung sekali untuk semangat bekerja,” ucapnya menyapa pagi, sambil berjalan menuju kamar mandi.

Kami menyukai hal yang sama. Dinding yang dominan dengan warna-warna polos dan Selembut, musik di pagi hari, lukisan wayang di ruang tamu, meja dengan vas bunga bening, taman yang ramai akan bunga bermekaran,  membaca berita sambil menyantap sarapan, dikelilingi persawahan yang asri. Itulah kami.

Rumah dengan desain minimalis itu terasa lebih indah karena dilengkapi dengan prabotan sederhana ala-ala zaman dahulu, penuh dengan hiasan dinding tradisional di ruang tamunya.

Jika memandang arah luar melalui jendela dapur, maka akan terlihat taman kecil yang ditanami bunga-bunga dengan jenis yang beragam.

Pria berparas manis itu duduk di meja yang didesain layaknya mini bar membelakangi ruang keluarga. Menyantap sarapan yang baru saja tersaji, aroma gurihnya memenuhi ruangan yang terletak di bagian belakang rumah itu.

“Seperti biasa, nasi goreng spesial dengan sentuhan spesial,” ucapnya sambil membalas senyuman.

***

“Kenapa harus nasi goreng di pagi hari?” tanya Nada.

“Namanya juga orang Indonesia, harus pakai nasi,” jawabku sambil terbahak.

“Hayalanmu terlalu ndeso,” sahutnya meninggalkanku.

Wanita itu memang tidak pernah mendukung impian masa depanku. Aku berlari mengejar Nada dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

Media
Mediahttps://mediaunram.com
MEDIA merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Mataram yang bergerak di bidang jurnalistik dan penalaran.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

20,000FansLike
1,930FollowersFollow
35,000FollowersFollow

Latest Articles