Media Unram – Dalam rangka menolak adanya UU Omnibus Law yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mahasiswa Fisipol Universitas Mataram (Unram) mengadakan kegiatan Fisipol merespons dengan seni.
“Ini sebagai bentuk penolakan masyarakat terhadap UU Omnibus Law,” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himikom), Armie Ahmad Zamzury saat ditemui Media Unram, Jumat (9/10).
Menurut Armie, partisipasi mahasiswa tidak hanya turun di jalan, namun melakukan kegiatan seperti ini juga sebagai bentuk menanggapi situasi dan kondisi negara.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi (Himasos), Uus Mariadi menjelaskan, para penyelenggara kegiatan ini juga telah melakukan kajian dan bekerja sama dengan beberapa dosen.
“Dosen juga sudah memberikan izin untuk kegiatan ini. Karena kami sudah berdiskusi dan kegiatan ini mengikuti protokol Covid-19,” kata mahasiswa semester lima ini.
Pada kegiatan ini turut hadir Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram, Irwan dan jajarannya. Dia mengapreasikan kegiatan yang diadakan oleh prodi Sosiologi, Ilkom, HI ini.
“Agenda ini luar biasa. Ini menandakan bahwa mahasiswa tetap berusaha melakukan berbagai cara untuk menyuarakan aspirasi,” kata Pria kelahiran Bima ini.
Irwan berharap, kegiatan ini bisa memotivasi mahasiswa agar tetap berjuang.
“Silahkan teman-teman mahasiswa berjuang sesuai kreasi masing-masing. Juga, semoga pemerintah mendengarkan aspirasi ini,” lanjutnya. Di sana, Irwan juga menampilkan orasi ilmiah.
Malam itu, berbagai pertunjukan ditampilkan. Seperti puisi, akustik, dan lainnya. Menurut pengamatan anggota media selama di lokasi, kegiatan ini memiliki antusias yang luar biasa dari mahasiswa.
Pasalnya, hujan dan dinginnya malam nampaknya tidak menghalangi ratusan mahasiswa yang datang untuk menikmati berbagai pertunjukan.
Dalam kegiatan ini juga, pihak penyelenggara mengadakan penggalangan dana untuk korban kebakaran di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sekitar pukul 22.00 Wita, kegiatan ini selesai. (khn)