Lombok Tengah, MEDIAUnram.com – Meski di tengah pandemi Covid-19, mahasiswa KKN Tematik Unram 2021 tetap melaksanakan kegiatan pelatihan dibidang pertanian, Kamis (22/4) lalu.
Kegiatan dengan tema “Pelatihan pembuatan pupuk trico kompos kelompok tani Setanggor” itu dilaksanakan di Laboratorium Pertanian Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Ketua kelompok KKN Zulhaq Armansyah menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Loteng, karena melihat potensi peternakan dan pertanian yang ada di desa. “Masyarakat di desa ini sudah cukup maju. Sebelum kegiatan ini diadakan, sudah ada diantara mereka yang mengetahui cara pembuatan pupuk. Namun, kami berharap dengan kegiatan ini, seluruh masyarakat mengetahui cara mengolahnya,” bebernya.
Zulhaq mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu mengembangkan hasil peternakan dan pertanian. “Dengan begitu, Desa Setanggor akan menjadi desa mandiri yang mampu menghasilkan pupuk organik sendiri,” harap pria kelahiran Bima itu.
Lebih jauh Zulhaq menjelaskan, dia dan ke 14 rekannya merasa tanggung jawab moral sebagai mahasiswa untuk mengabdi ke masyarakat tidak bisa dilepaskan. Menurutnya, dalam keadaan pandemi seperti ini, sektor peternakan dan pertanian tidak bisa dihentikan, karena berkaitan dengan keberlangsungan hidup masyarakat.
“Selain pendidikan, tentu ekonomi juga perlu diperhatikan dalam keadaan seperti ini. Salah satu untuk memperbaiki ekonomi adalah pertanian. Bagaimanapun, pertanian harus tetap diselamatkan dan dikembangkan,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, kelompok KKN yang menetap sejak 21 Juni itu juga mengembangkan pemasaran tenun. Zulhaq mengatakan, kain tenun yang ada di desa sudah maju. Hanya saja, masih terkendala terkait pemasaran.
“Hasil diskusi kami dengan pengelolaan BUMDES, selama ini pemasaran hanya dilakukan melalui Facebook dan status WhatsApp saja. Sehingga kami berusaha mengembangkan sesuai dengan perkembangan zaman,” jelasnya. Mereka mengembangkan melalui aplikasi penjualan online juga media sosial lainnya.
Selain itu, rencananya, mereka juga akan menanam 700 bibit horti kultural, seperti cabai dan terong. Nanti, bibit tersebut akan ditanamkan di setiap dusun yang ada. “Di Desa Setanggor ini terdapat 14 dusun, InsyaAllah setiap dusun akan mendapatkan 50 bibit,” ungkapnya.
Menurut pengamatan MEDIA, puluhan masyarakat, baik yang muda maupun tua turut hadir dalam acara tersebut, dengan menaati protokol kesehatan. Sebelum memasuki ruangan, masyarakat dibagikan masker dan disemprotkan hand sanitizer.
Usai mendapatkan materi, masyarakat langsung melakukan praktik pembuatan pupuk trico kompos dan trico derma. Dalam acara tersebut juga, turut hadir Sekdes Desa Setanggor, pemuda dan kelompok tani. Kemudian, masyarakat juga diberikan sebanyak 200 bibit bunga matahari. (M)