Mataram, MEDIA – Setelah menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTB (25/3), Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD NTB pada sekitar pukul 12.30 Wita. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan dukungan konkret. Ketua DPRD NTB enggan menyatakan sikap menolak revisi UU TNI secara kelembagaan, yang memicu kekecewaan dari massa aksi.
Dalam dialog yang berlangsung, aliansi menegaskan tuntutan-tuntutan mereka, termasuk yang paling disoroti adalah penolakan terhadap revisi UU TNI, penghentian keterlibatan prajurit aktif dalam kementerian, serta penarikan personel TNI dari proyek-proyek strategis pemerintahan. Namun, Ketua DPRD NTB hanya menyatakan akan menampung aspirasi tersebut tanpa keberanian untuk mendukungnya secara resmi.
Sikap ini disambut dengan respons keras dari para demonstran. Salah satu orator aksi menyatakan bahwa ketidakberanian Ketua DPRD NTB adalah bentuk ketidakberpihakan kepada rakyat dan justru menunjukkan lemahnya keberanian lembaga DPRD dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
Massa aksi pun menyatakan bahwa gerakan ini tidak akan berhenti sampai tuntutan mereka benar-benar dipenuhi. Mereka juga menyerukan kepada mahasiswa dan masyarakat luas untuk terus mengawal isu ini dan bersiap untuk aksi-aksi lanjutan dalam waktu dekat.
“Kita tidak akan berhenti! Kita siap melakukan aksi sampai berjilid-jilid,” tegas salah satu orator.
Setelah menyampaikan pernyataan sikap, massa aksi perlahan membubarkan diri, namun menegaskan bahwa ini bukan akhir dari gerakan mereka.
Kontributor: (Rfi)