Lombok Timur, MEDIAUnram – Jerowaru memang memiliki kawasan yang terkenal akan keindahan pesona pantainya. Namun, tak banyak dibicarakan, daerah ini juga menyuguhkan agrowisata dengan fasilitas berugak terbesar di Indonesia.
Berada di Dusun Kwang Adil, Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru. Agrowisata yang memiliki luas lahan 1,30 hektar ini berdiri sejak 2004 lalu.
Safruddin Akbar selaku pemilik agrowisata ini, menceritakan mulai mengelola lahan miliknya dengan menanam pohon jati dan sengon.
“Kemudian mulai menanam buah-buahan sejak Januari 2016. Seperti jeruk, kelengkeng, anggur dan kelapa yang ditanam pada lahan sekitar 1,30 hektar,” katanya kepada Media Unram, Sabtu (30/01/2021).
Menariknya, lahan kering di Desa Ekas ini bisa menghasilkan berbagai jenis buah-buahan. Hal ini menjadi daya tarik pengunjung.
“Melihat tanaman tumbuh subur dan bagus di lahan yang banyak air adalah hal yg lumrah dan biasa-biasa saja,” ujar Safruddin.
Kemudian, lanjutnya, melihat tanaman bisa tumbuh sehat dan subur di lahan yang kering seperti di teluk Ekas “Ini baru luar biasa yang membuat orang tertarik,” sambungnya.
Selain itu, wisata ini memiliki fasilitas yang sangat unik, yakni sebuah berugak dengan tinggi dan diameter terbesar di Indonesia.
“Saat ini juga telah berdiri berugak tertinggi dan terbesar di Indonesia, tingginya 13 meter dengan diameter 2.400 meter persegi dan sedang dalam proses pengajuan rekor,” ungkap pria yang kerap disapa Amaq Wangi itu.
Berugak yang diberi nama berugak orange tersebut menjadi spot favorit pengunjung, sebab keindahan semua tanaman dan bukit-bukit jagung di Teluk Ekas, pantai Gili Lunjer nampak jelas terlihat.
Di ujung pembicaraannya, Amaq Wangi berharap agar petani-petani yang lain mau menanam buah-buahan minimal di halaman rumah.
“Harapan saya agar petani-petani yang lain mau menanam buah-buahan minimal di halaman rumahnya, guna memenuhi kebutuhan,” tuturnya. (san)