Mataram, MEDIAUnram.com – Proses penyaluran bantuan kepada korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar), yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) sejak 23 Januari lalu mengalami kendala.
Hal tersebut diungkapkan Sekjen BEM Unram, Anggun Firmansyah. Ia menceritakan beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya mobilitas.
“Jarak antara pusat kota Sulbar dengan tujuan penyaluran bantuan itu jauh dan akses jalan yang buruk sehingga penyaluran terhambat,” katanya saat dihubungi Tim Media Unram, Minggu (31/01/2021)
Yang kedua ialah sinyal, sambung Anggun, ada dusun yang sama sekali tidak ada sinyal, sehingga proses komunikasi dengan posko utama di pusat kota harus secara langsung.
Kemudian, lanjutnya, mayoritas masyarakat di dusun setempat belum memahami tentang Covid-19. “Karena merupakan masyarakat dusun terisolir, sehingga banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak,” ungkap Anggun.
Ia menyebutkan, penyaluran bantuan khususnya di Kecamatan Mamuju dan Malunda berjalan sukses meskipun terdapat beberapa kendala.
Sementara itu, penyaluran bantuan kepada korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) akan dilaksanakan setelah penyaluran bantuan di Sulbar selesai. “Karena proses penyaluran bantuan di Sulbar dilakukan secara bertahap, tidak bisa dilakukan sekaligus,” tambahnya.
Di akhir wawancara, Anggun menyampaikan terima kasih kepada Ormawa se-Unram dan seluruh elemen masyarakat, telah ikut berpartisipasi dalam penggalangan donasi tersebut.
“Jumlah yang ikut berpartisipasi dan dana yang terkumpul lebih banyak daripada tahun sebelumnya, itu menunjukkan besarnya rasa solidaritas Ormawa dan seluruh elemen masyarakat,” sebut pria yang berasal dari Fakultas Teknik itu. (aji)