Media Unram – Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unram mengeluh atas sikap birokrasi yang kurang memperhatikan mereka. Terlebih lagi mereka tidak diberikan izin untuk berjualan di area Unram.
“Kami tidak mempermasalahkan ada atau tidaknya Indomaret yang ada di Unram, yang penting kami diberi izin untuk jualan,” ungkap Muhammad Hilman Warasi selaku ketua Kopma kepada Media Unram di sekretariat Kopma pada Jum’at, (21/02/20).
Hilman juga menjelaskan, susahnya Kopma berjualan di area Unram. “Setiap kami berjualan, kami selalu dilarang dengan nanti ada orang luar yang ikut jualan,” katanya. Lebih jauh Hilman menjelaskan, setelah Kopma tidak diberikan izin berdagang, tiba-tiba ada beberapa gerobak jualan yang ada di area Unram.
“Kami kaget, padahal alasan birokrasi melarang kami berjualan karena takut orang berjualan, kok malah ada orang luar yang jualan,” lanjut Hilman.
Menurut info yang didapat Media Unram, pedagang dengan rombong hijau tersebut telah diberikan izin oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) Unram.
Sebelumnya, Kopma pernah berjualan di Gedung Kuliah Bersama (GKB). Karena alasan sampah, mereka tidak berikan izin. “Padahal setiap kami berjualan, selalu membawa tempat sampah sendiri,” kata Hairil Eko Wahyudi yang juga anggota Kopma.
Hairil menjelaskan, dulu Kopma pernah ditawarkan bantuan dana dari pemerintahan sebanyak 200 juta. Tapi uang tersebut ingin dipegang oleh pihak birokrasi dengan alasan agar uang tersebut dikelola dengan baik.
Mengetahui hal itu, Kopma menolak untuk menerimanya. “Birokrasi yang pegang uang, kami yang bekerja. Berarti kami dijadikan kacung,” ucap Hairil. Dia juga mengatakan, bahwa anggota Kopma banyak dari mahasiswa ekonomi, pertanian. Sehingga, untuk masalah keuangan, Kopma tidak perlu diragukan.
Hilman dan kawan-kawan berharap Unram memberikan izin untuk berjualan di area Unram, agar Kopma bisa berkembang. “Kami iri dengan Kopma yang ada di kampus lain. Mereka memiliki Kopma yang setara dengan mini market,” tutur Hilman.
Sedikit informasi, sekarang Kopma sedang membangun kedai kopi di halamannya. “Untuk membangun kedai ini, kami menggunakan dana sendiri,” sambungnya.
Tidak hanya membangun kedai kopi, dengan hasil penjualan selama ospek 2019, Kopma juga membuat kamar mandi sendiri. (khn)