Mataram, MEDIA – Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Mataram (DPM Unram) tidak bertanggung jawab. Bahkan dianggap pengecut.
Diundurnya proses pemilihan Ketua dan Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2022 dinilai sebagai penyebabnya. Pasalnya, dengan terhambatnya proses pemilihan, SK kepengurusan organisasi mahasiswa (ormawa) periode 2022 tidak keluar sesuai waktu.
“Saya takut, terhambatnya pencairan dana UKM. Artinya, agenda diundur. Kita banyak proker dari awal tahun sampai akhir tahun,” kata Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Prima tahun 2021, Sultan Fakhrur Rassyi.
Ungkapan itu diungkapkan Sultan di grup WhatsApp Forum UKM Unram 2021. Menanggapi itu, @dianpertiwi6699 juga turut berkomentar.
“@Azis Meinudin selaku mantan ketua lembaga yang menaungi kepanitiaan pemira, ayo bersuara ketua,” katanya menandai Ketua DPM periode 2021, Azis Meinudin.
“Walaupun sudah jadi mantan ketua DPM setidaknya tunjukkanlah beban moril anda di sini,” lanjutnya.
Menurut pantauan mediaunram.com, diskusi cukup alot hingga mantan Sekjen BEM periode tahun lalu, @Fadli_UNRAM mengajak seluruh ketua Ormawa bertemu di Aula PKM Unram.
Pada waktu yang sama, mantan Pemimpin Umum (Pemum) Unit Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) MEDIA Unram juga, AA Istri Adeka Saputri juga turut berkomentar.
Menurutnya, munculnya berbagi pertanyaan dan kecurigaan dikalangan mahasiswa tentang hilangnya ketua dan pengurus KPRM suatu kewajaran.
“ KPRM Unram memang selalu penuh dengan kontroversial. Tiga tahun saya di Unram, tiga tahun juga KPRM menghilang,” katanya saat dihubungi via WhatsApp.
Hal sama juga diungkapkan Cordinator Gerakan Mahasiswa Peduli Unram (Gempur), Wahyu. “Nyali itu sama dengan nyawa. Karena ketika mereka dicari dan tidak memiliki nyali untuk menjelaskan problematika yang terjadi kepada mahasiswa, percuma mereka percuma hidup,” tegasnya.
Kemudian, lanjut Wahyu, seprogresif apapun pekerjaan mereka, jika tidak melibatkan mahasiswa secara umum, menurutnya hal itu akan mencemari demokrasi kampus.
“Kapan DPM melakukan jejak aspirasi di setiap fakultas dalam menyentralkan permasalahan mahasiswa,” ungkapnya.
“KPRM juga pengecut soalnya mampu di intervensi sama birokrasi,” tegas Wahyu.
Diketahui, hingga saat ini, pemilihan Ketua dan Sekjen BEM periode 2022 tidak kunjung dilaksanakan. Sedangkan, SK kepengurusan lembaga tahun lalu sudah selesai.
“Kita peringatan ke birokrasi, kemudian tekan seluruh ketua UKM terkait dampak yang kita dapatkan, sehingga bisa cari solusi ntah itu mereshuffle kepanitiaan KPRM atau BEM dan DPM SKnya,” kata Sultan.
Mediaunram.com juga menghubungi Ketua DPM dan Ketua KPRM, tapi hingga tulisan ini muncul, belum ada klarifikasi dari kedua ketua tersebut. (khn)