Unram, MEDIA – Sekitar 1500 calon mahasiswa baru jalur mandiri membatalkan (menunda) pembayaran.
“Sekitar 2000 calon mahasiswa yang daftar, tapi hanya 500-an yang bayar. Dan 1500 lainnya menunggu bayar,” tutur Ketua BEM Unram, Martoni Ira Malik
Martoni mengaku, informasi itu dia dapatkan dari Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Dr. Sitti Hilyana.
Penyebab penundaan itu, kata Martoni, karena adanya imbauan tunda pembayaran yang dilakukan oleh beberapa Ormawa di Unram.
“Gara-gara imbauan yang kita keluarkan kemarin, itu bahasanya WR 1 pas kita ketemu tadi,” ucapnya mengikuti kata WR 1
Sebagai informasi, beberapa Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di Unram menyebar pamflet informasi mengenai penundaan bayar daftar seleksi mandiri.
Imbauan itu disebar karena biayar daftar seleksi yang melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari Rp250 ribu menjadi Rp500 ribu.
“Saya kan sudah chat konfirmasi ke Wakil Rektor 2 terkait kenapa biaya mandiri ini melonjak, tapi oleh beliau saya dikirimkan PP Nomor 22 Tahun 2023,” beber Martoni.
Merespon hal tersebut, Martoni menerangkan bahwa sebelumnya BEM Unram, BEM Fakultas se-Unram dan Ormawa se-Unram telah berusaha untuk mencari celah terkait dengan aturan tersebut.
“Kalau dilihat dari PP tersebut ada beberapa celah yang tidak relavan dan konsisten dengan status universitas Mataram yang BLU. Unram tidak melihat berbagai macam aspek di pasal tersebut, baik itu ekonomi dan penjelasan pasal terkait penyelenggaraan perguruan tinggi,” terang Martoni
“Jadinya kan aturan yang diterapkan asal comot, tidak ada pertimbangan sama sekali dari pihak birokrasi Unram, makanya kita imbau untuk menunda pembayaran,” simpulnya.
Mediaunram.com juga berupaya menginfirmasi WR 1, namun balasannya melalui pesan WhatsApp dihapus kembali.
Hingga berita ini terbit, belum ada respons pihak birokrasi Unram terkait melonjaknya biaya pendaftaran jalur mandiri. (Zhr)