Unram, MEDIA – Sekelompok Mahasiswa Fakultas Teknik berhasil menciptakan mobil listrik yang diberi nama mobil listrik Universitas Mataram (Unram).
Dewa Ketut Okariawan, ST,. MT menjelaskan, tahun 2025 mobil listrik Universitas Mataram ditargetkan mampu dikendarai tanpa pengemudi (autopilot). Namun saat ini, kendaraan yang dibuat Dewa Ketut dan mahasiswanya masih dalam tahap pengerjaan. “Mobil ini membuthkan pengemudi dan hanya menampung dua orang saja,” kata dosen prodi teknik mesin itu saat dihubungi mediaunram.com.
Dosen yang akrab disapa Oka mengatakan, program ini dijadikan sebagai tugas akhir atau skripsi mahasiswa yang terlibat, sehingga hasil sidang mahasiswa mampu dijadikan sebagai bahan evaluasi. “Karena program ini akan terus berkelanjutan, mobil listrik Universitas Mataram ini belum sepenuhnya mencapai target utama, karena mobil ini akan terus dikembangkan oleh angkatan-angkatan selanjutnya,” lanjutnya.
Dewa Ketut mengatakan, pembuatan mobil listrik tersebut bermula dari challenge Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D terhadap fakultas teknik. Challange tersebut diberikan pada tahun 2022, dimulai sejak April hingga Desember. “Dalam waktu tersebut, dua bulan kami gunakan untuk perancangan,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, program pembuatan mobil listrik dibiayai sepenuhnya oleh Rektor Unram, dengan jumlah anggaran sebanyak Rp.350.000.000. Namun hingga berita ini terbit, anggaran itu baru dicairkan sebanyak 70 persen. Tidak hanya dari rektor, untuk menambah anggaran pembuatan mobil listrik juga diambil dari bantuan dana dari penelitian dosen.
Dosen teknik mesin itu juga mengaku, program ini awalnya hanya ditujukan kepada dosen. Namun dosen Fakultas Teknik membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswanya yang ingin terlibat, baik dari prodi Teknik Mesin, Teknik eklektro, dan Teknik Informatika.
“Adapun mahasiswa yang terlibat merupakan mahasiswa akhir serta mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL),” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa prodi teknik mesin Lukmanul Hakim menjelaskan, dalam proses pembuatan mobil listrik dia dan timnya membagi menjadi beberapa peran. Pertama, bagian penggerak, yaitu bagian motornya. Kemudian bagian sasis. Lalu ada dibagian pengereman.
“Fokus pada bagian setir atau power steering dan yang terakhir fokus kepada haidrodinamis,” ungkapnya.
Untuk pemberian nama mobil listrik itu sendiri belum diputuskan, karena sementara hanya diberikan nama mobil listrik Universitas Mataram. “Rencanya kami akan mengadakan sayembara untuk pemberian nama dan logo, dan untuk pemberian nama sesuai dengan keputusan bersama nantinya,” tambahnya.
Mobil ini pertama kali dipamerkan saat dies natalis Unram, kemudian disusul dengan pameran kedua pada acara jalan sehat di Fakultas Teknik. Terakhir di Auditorium Abu Bakar Unram pada tanggal 15 November lalu.
Namun, saat pameran hari pertama tidak disertai undangan kepada mahasiswa yang terlibat membuat mobil ini. I Dewa Ketut Okariana mengatakan, “Sebenarnya, idealnya ada salah satu yang mewakilkan dari tim, sepertinya ada yang tidak singkron karena mereka hanya membutuhkan mobilnya untuk dipamerkan.”
Acara yang dilaksanakan oleh BEM Unram selama dua hari dengan menampilkan berbagai hasil karya mahasiswa Unram maupun luar Unram. Namun dalam pameran ini tim dari pembuat mobil listrik Unram ini tidak mendapat undangan. Hal itu diungkapkan Lukmanul Hakim.
“Jadi kami hanya meminjamkan mobilnya saja, dan sebenarnya kami tidak tahu acara ini seperti apa, karena mereka hanya menginformasi untuk memamerkan mobil saja,” ujarnya. (mra)