MATARAM, MEDIA – Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota (PPMI DK) Mataram melaksanakan kegiatan Latihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (LJTL). Kegiatan ini merupakan pelatihan lanjutan bagi Lembaga Pers Mahasiswa (Persma) se-Kota Mataram.
Pelatihan yang dilaksanakan di gedung D Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unram ini mengusung tema “Bersinergi Dalam Pengoptimalan Jurnalis Mahasiswa yang Reliable, Analitis, dan Kritis”.
Pelatihan diselenggarakan selama dua hari, yakni Sabtu, 19 November hingga Minggu, 20 November 2022.
Sekertaris Jenderal PPMI DK Mataram Ihsan Hadi mengatakan, pelatihan ini menjadi proses untuk meningkatkan kualitas Persma di bidang jurnalistik.
“Ini adalah batu loncatan bagi kita semua, untuk meningkatkan pengetahuan di bidang jurnalistik, karena jurnalistik banyak jenis dan gayanya,” kata Ihsan dalam sambutannya.
Pria jurusan Sosiologi Unram ini berharap, dari kegiatan LJTL mampu memunculkan calon-calon jurnalis yang handal di era mendatang.
“Semoga kegiatan ini bisa menciptakan jurnalis yang profesional di masa yang akan datang khususnya di NTB bahkan Nasional,” harapnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir juga Abdul Latif Apriaman selaku pengarah kegiatan. Dia mengatakan, langkah yang dilakukan Persma kali ini merupakan langkah yang sangat baik dan berada pada rel yang begitu bagus.
“Ini adalah suatu hal yang positif, marilah belajar dan terus belajar, menjaga dan membaca realitas, menyuarakan apa yang tidak bisa disuarakan,” ungkap pria yang akrab disapa Bang Latief. sapaan akrab dari kontributor majalah Tempo ini.
Kontributor majalah Tempo juga menerangkan, saat ini tidak banyak jurnalis muda yang berasal dari latar belakang jurnalistik.
“Dari pengalaman saya bertemu dengan jurnalis muda dilapangan hanya segelintir orang yang saya temui berangkat dari basic jurnalistik,” ungkapnya.
Menurutnya, ilmu jurnalistik sangat bermanfaat digunakan untuk masa depan, meski tidak berprofesi sebagai jurnalis.
“Ilmu jurnalistik ini akan memberikan teman-teman nilai plus ketika turun di dunia kerja,” terang Ketua Yayasan Pedalangan Wayang Sasak ini.
Salah seorang peserta kegiatan LJTL, Reni mengungkapkan, kegiatan ini sangat menarik. Dirinya merasa mendapatkan materi jurnalistik yang lebih spesifik lagi.
“Kegiatan kali ini berhasil memberikan saya pemahaman dan menjadi koreksi atas kekurangan ketika meliput dan menulis sebelum-sebelumnya,” ungkapnya.
LJTL kali ini menyampaikan tiga materi. Hari pertama, Sejarah Pers oleh Haris Mahtul (Pemred NTBSATU.COM). Kemudian, kepenulisan In depth news oleh Fitri Rachmawati (Kontributor Kompas.com).
Hari kedua, Minggu, 20 November, dua materi. Pertama, pengenalan jurnalisme investigasi oleh Sirtupilaili (Redaktur Tribunnews Lombok). Kemudian, Jurnalisme Solusi oleh Abdul Latief Apriatman.
Setelah mendapatkan materi, para peserta LJTL akan dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu melakukan rapat redaksi. Setelah itu, peserta akan turun meliput sesuai isu yang dibagikan. (adk)