24.5 C
Mataram
Monday, November 10, 2025
spot_img

Malam Solidaritas untuk Massa Aksi yang Ditahan, Keluarga Ungkap Adanya Ancaman Aparat

Mataram, MEDIA — Kegiatan Teras Solidaritas digelar pada Sabtu malam (11/10) sebagai bentuk dukungan terhadap massa aksi yang ditahan pasca aksi 30 Agustus lalu. Acara ini dimulai pukul 19.50 WITA dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, lalu sesi bicara oleh pihak keluarga dari mahasiswa yang ditahan dan mengalami ancaman. Kegiatan kemudian dibuka oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram 2025 sekaligus Koordinator Umum aksi 30 Agustus lalu, Lalu Nazir Huda.

Di tengah kegiatan Teras Solidaritas berlangsung, Satpol PP datang ke lokasi dan sempat ingin membubarkan kegiatan karena dianggap belum berizin. Pihak penyelenggara menyebut bahwa pada Jumat, 10 Oktober, mereka sudah bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta memberikan surat pemberitahuan kegiatan kepada Polresta Mataram. Namun, belakangan diketahui bahwa penyelenggara juga diwajibkan bersurat ke Kantor Wali Kota.

Pihak panitia menjelaskan, dari DLHK sendiri tidak ada informasi mengenai pengiriman surat ke Wali Kota. “Jika sejak awal diwajibkan, kami dari pihak penyelenggara akan langsung mengirimkan surat tersebut,” Ungkap mereka.

Setelah melalui pertimbangan dan diskusi yang cukup panjang, kegiatan akhirnya diperbolehkan dilanjutkan dengan batas waktu hingga pukul 21.30 WITA, meski waktu tersebut lebih singkat dari yang tertulis dalam rundown.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian oleh Iyan Munandar terkait proses hukum dan kronologis kasus hingga hari ini. Setelah itu, acara masuk ke sesi ungkapan perasaan dari kedua orang tua Ferry, salah satu massa aksi yang ditahan.

Pihak keluarga menjelaskan kronologi penangkapan Ferry, dimana enam anggota Polda menggerebek rumah Ferry dan mengatakan ada barang jarahan. Kebetulan hari itu Ferry sedang tidak ada di rumah karena tengah berada di Lombok Utara. Penggerebekan tersebut sempat membuat seisi rumah ketakutan. Keesokan harinya, pihak kepolisian datang lagi untuk mencari Ferry.

Pihak keluarga juga sempat diancam jika tidak menyerahkan Ferry akan ada konsekuensinya. “Keluarga juga sempat diancam, jika tidak menyerahkan Ferry, lihat apa yang akan terjadi besok pada Ferry,” ungkap pihak keluarga.

Acara Solidaritas ini berlangsung khidmat, pihak keluarga mempertanyakan mengapa hanya Ferry yang ditahan, sementara polisi menyebut bahwa yang lain juga akan ditangkap. Namun hingga saat ini, hanya empat orang yang ditahan.

Pihak keluarga mengaku sudah berusaha meminta bantuan kepada Gubernur, namun belum mendapat tanggapan.

Keluarga Ferry berharap agar anak mereka dapat segera dibebaskan dan melanjutkan pendidikannya.

(rfi)

Media
Mediahttps://mediaunram.com
MEDIA merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Mataram yang bergerak di bidang jurnalistik dan penalaran.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

20,000FansLike
1,930FollowersFollow
35,000FollowersFollow

Latest Articles