Michael Waroy
Engkau yang selalu jadi nomor satu,
Ku ingin kau tau betapa aku merindu,
Rinduku begitu parah hingga membatu,
Dan kau adalah mantra untuk melunakkannya,
Aku yang pergi terlalu aksa,
Hatiku terus meronta-ronta,
Sebab menanggung rasa.
Hai kau yang nomor satu,
Di sini aku sendiri tanpa ada yang memahamiku,
Seperti bayi yang masih belajar bicara,
Sedang kau laksana ibu yang memahami anaknya.
Kau memang nomor satu dan satu-satunya,
Entah kapan kita berjumpa,
Semoga aku bisa mendapat mantra,
Sebelum kejamnya mati tiba.
Mataram, 11 Juni 2020