25.5 C
Mataram
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Hari Lahir Pancasila di tengah Pandemi Covid-19

Oleh : Hasan Ikhtiar Akbar
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mataram

“Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang ku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah”(Ir. Soekarno).

Pada 1 Juni 1945 Pancasila di rumuskan oleh Bung Karno dan para Founding Fathers. Tentu ini tidak berjalan mulus, akan tetapi ada beberapa gejolak yang dialami bangsa dan Founding Fathers sehingga terciptanya titik terang Pancasila. Dan kini Hari Lahir Pancasila di peringati setiap tahun, yakni pada 1 Juni. ĹppĺPancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia serta pedoman hidup bagi warga negara Indonesia dan diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa dalam bernegara.

Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

Seharusnya bangsa Indonesia bangga dengan Pancasila, sebab Pancasila merupakan ideologi yang lengkap. Apabila diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akan membawa bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju, sejahtera dan berkeadilan.

Namun kenyataannya, penerapan Pancasila masih jauh panggang dari api. Apalagi pada situasi sekarang ini, di tengah merebaknya Virus Corona sangat jauh dari harapan. Yang terjadi kini bukan penerapan Pancasila, melainkan pergeseran Pancasila. Ketuhanan yang menjadi pilar utama moralitas, telah diganti dengan keuangan yang terbatas. Kemanusiaan yang akan mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, telah diganti dengan kebiadaban. Semangat persatuan telah berubah menjadi pergolakan dan perdebatan, semangat para Founding Fathers telah sirna atas perbuatan yang merusak etika. Permusyawaratan sebagai sikap kekeluargaan sudah jarang dilakukan, sifat individualisme makin menjadi jadi. Bahkan semakin terang diperlihatkan. Sementara keadilan sosial telah berubah menjadi keculasan dan keserakahan. Tanpa memikirkan hak-hak yang semestinya mendapatkan bantuan.

Penerapan Pancasila belum benar-benar dilaksanakan secara murni, serta konsekuen dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara. Implementasi makna Pancasila dirasakan masih jauh dari harapan. Karena masih banyak hal-hal yang tidak sepadan dengan kandungan yang ada di Pancasila. Sebab di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai umum sekaligus khusus yang menjadi pengikat bangsa ini.

Perekonomian bangsa saat ini sedang dalam bayang-bayang, para pekerja banyak di PHK karena perusahaan kesulitan untuk menanggung beban biaya tenaga kerja. Penurunan permintaan pasar yang ekstrim membuat perusahaan harus melakukan penghematan biaya operasional. Apabila hanya berpaku pada pengendalian kesehatan saja. Perekonomian masyarakat dan pemerintah akan memburuk. Ini adalah tugas bersama agar bagaimana dua hal yang sangat penting ini menjadi seimbang.

Menurut penulis masyarakat harus tetap melakukan aktivitasnya dalam menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19 ini. Hanya saja, tentunya harus dengan tetap menerapkan disiplin New Normal. Tetap menjalankan protokol kesehatan, sebagai fase yang sudah mulai dijalani oleh masyarakat sekarang ini.

Berbicara mengenai New Normal. Dalam aspek sosiologis New Normal saling terkait dengan perubahan sosial. Perubahan sosial sering melahirkan pro kontra. Dikarenakan adanya pemaknaan yang saling bertentangan. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar mensosialisasikan agar masyarakat tidak gagal paham yang mengakibatkan kesengsaraan.

Merujuk pada Teori Fungsionalisme Talcot Parsons. Masyarakat layaknya seperti organ tubuh manusia, yang saling terikat dan berhubungan satu sama lain. Artinya guna mencegah penyebaran Covid-19 tentu harus adanya koordinasi yang harmonis, jangan ada berita yang simpang siur antara masyarakat dan pemerintah. Dan ini penting untuk menjaga stabilitas dalam masyarakat. Covid-19 ini merujuk pada bentuk perubahan sosial tidak terencana. Perubahan sosial ini terjadi di luar kehendak dan pengawasan masyarakat, sehingga banyak menimbulkan pertentangan di antara masyarakat.

Kini Covid-19 per tanggal 31 Mei 2020 pagi telah mencapai 25.773 kasus, ini merupakan angka yang cukup tinggi bagi sebuah negara. Ini terjadi karena kurangnya perhatian dan kerjasama antara seluruh warga Indonesia. Masih banyak masyarakat yang ngeyel akan kesehatan dan keselamatan. Masih banyak masyarakat yang sok kebal (anti Corona).

Masa wabah bukan berarti tidak bisa apa-apa, justru menjadi kesempatan untuk saling menjaga, memanfaatkan waktu yang ada untuk beribadah kepada yang maha kuasa. Kini bulan suci ramadhan telah berlalu, hal ini mengakibatkan masyarakat semakin banyak yang berlalu lalang melakulan aktivitas di luar rumah. Hal ini menyebabkan di beberapa daerah menerapkan masuk desa wajib memakai masker. Ini merupakan langkah yang tepat selain penyemprotan disinfektan di setiap daerah dan cuci tangan menggunakan sabun serta penerapan pola hidup sehat. Tentu ini digelar guna pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.
Dengan demikian jika merujuk pada kekuatan Pancasila. Penerapan Pancasila dengan sungguh-sungguh akan memudahkan semua dalam mengatasi merebaknya Covid-19 ini. Karena di dalam setiap sila Pancasila sangat jelas arah dan tujuannya. Mari sama-sama bersatu, jauhkan ego masing-masing, saling memperhatikan dan berperilaku baik dan adil demi keberlangsungan hidup yang benar-benar kembali normal.

Terakhir untuk superhero saat ini (tenaga medis) tetap semangat dalam menjalankan tugas di sini kami membantu lewat doa dan tindakan yang dapat mencegah Covid-19 dengan diam dirumah apabila tidak ada hal yang sangat penting dan mendesak, selalu menjaga pola hidup sehat. Semoga tidak ada lagi masyarakat yang melanggar etika. Akan ada saatnya bisa berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Semoga Allah membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah diberikan untuk masyarakat dan bangsa. Aamiin.

Previous article
Next article

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

20,000FansLike
1,930FollowersFollow
35,000FollowersFollow

Latest Articles