Lombok Timur, MEDIA – Program Studi (Prodi) Sosiologi Unram melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (1/10).
Pengabdian tersebut dilakukan sebagai bentuk partisipasi Unram dalam meningkatkan pariwisata di NTB. Kemudian, meningkatkan pengetahuan penenun rinjani tentang digital marketing.
Kegiatan yang mengangkat tema “Diseminasi Ekowisata Melalui Kalaborasi Alam dan Tenun Rinjani Berbasis Digital Marketing Sebagai Upaya Peningkatan Pariwisata NTB” dilaksanakan oleh dosen prodi sosiologi; Solikatun, S,Pd, M,Si, Ir. Siti Nurjannah, M,Si, dan Nila Kusuma S,Pd, M,Sosio.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membantu masyarakat memasarkan produk tenunnya dengan cara digital marketing,” kata ketua kegiatan Solikatun.
Perempuan yang akrab disapa Soli itu menjelaskan, Sembalun merupakan salah satu destinasi wisata alam yang diminati wisatawan. Karena itu, masyarakat Desa Sembalun Lawang diarahkan untuk memperkenalkan produk tenunnya melalui pembuatan dokumentasi (video), dengan memadukan budaya lokal dan wisata alam Sembalun.
Dia menjelaskan, pengabdian tersebut dilakukan berangkat dari permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Sembalun Lawang, khusunya para penenun.
“Permasalahan rendahnya pengetahuan penenun terkait teknologi maupun digital marketing sehingga menyebabkan kurangnya promosi,” katanya.
Hal tersebut, lanjut Soli, menyebabkan sebagian masyarakat umum tidak mengetahui keberadaan produk tenun khas Sembalun Lawang.
Kemudian, rendahnya pendidikan juga menjadi faktor minimnya pengetahuan para penenun tentang teknologi sebagai media promosi produk. “Sebagian besar lulusan SD, SMP. Bahkan ada yang tidak lulus SD,” ungkapnya.
Selain itu, kurangnya keterampilan masyarakat memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, menyebabkan rendahnya jumlah wisatawan berkunjung dan membeli produk tenun Sembalun Lawang.
Soli juga mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya peminat produk tenun Sembalun Lawang, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Baik masyarakat, pemerintah, maupun swasta.
“Terutama bidang inovasi digital marketing, sehingga dapat memperkenalkan produk tenun Sembalun Lawang di masyarakat umum dan meningkatkan penjualan,” urainya.
Soli berharap, pengabdian yang dilakukan dengan timnya mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai digital marketing sebagai media promosi. Sebab menurutnya, Sembalun Lawang memiliki potensi alam, beragam budaya lokal, dan produk tenun yang patut dijaga dan dilestarikan.
“Dengan penggunaan digital marketing sebagai media promosi merupakan salah satu cara untuk menghadapi rendahnya pembeli produk tenun khas Sembalun Lawang. Dengan strategi-strategi digital marketing sebagai media promosi dapat meningkatkan pengembangan pariwisata di NTB,” bebernya.
Kegiatan pengabdian dimulai dari observasi, mengidentifikasi permasalahan, sosialisasi, dan pendampingan. Masyarakat sekitar terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Beberapa penenun, sejumlah masyarakat turut berpartisipasi.