Media Unram – Sebagai unit kegiatan usaha Universitas Mataram (Unram), Unram Farming semakin berkembang. Kini, unit yang terletak di Desa Nyurlembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) itu hadir dengan konsep yang ciamik.
Manager Unram Farming, Iwan menjelaskan, pihaknya mengusung konsep edukasi pertanian sebagai prioritas, menghadirkan teknik pertanian modern yang konvensional, lalu dikemas dengan menghadirkan tempat untuk memproduksi dan rekreasi untuk menarik minat masyarakat. Juga menerapkan konsep zero waste, serta lesehan dengan konsep kombinasi industrial nusantara.
“Dari segi pertanian, kami menyediakan lebih dari 20 jenis sayur. Untuk tanaman buah dalam pot (tabulampot), ada sekitar 15 jenis buah-buahan. Semuanya diperjualbelikan. Pengunjung dapat membeli bibit dan memetik secara langsung,” beber Iwan saat dietemui anggota Media Unram, Minggu (6/12).

Kehadiran Unram Farming mendapatkan antusisas besar dari masyarakat. Ia berharap konsep ini membuat masyarakat, khususnya generasi pemuda mencintai pertanian.
“Jadi, kami menciptakan konsep taman edukasi pertanian ini sebagai sarana untuk berkreasi sambil belajar tentang pertanian,” lanjut pria yang besar di Sembalun, Lombok Timur (Lotim) itu.
Kemudian, lanjut Iwan, Unram Farming juga bekerja sama dengan PT Werdi Rahayu Nusantara, sebuah perusahaan startup local, dengan menggunakan konsep kerja sama manajemen.
“Unram sebagai penyedia lahan dan PT Werdi Rahayu Nusantara sebagai investor sekaligus pengelola. Dikontrol langsung oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) dan WR II Unram,” ungkapnya.
Selain itu, Unram Farming juga menjalankan kerja sama dengan hotel sebagai pemasok bahan pangan. Kemudian masyarakat dengan membeli pupuk kandang lokal dan hal-hal terkait produksi maupun distribusi lainnya.
Nampaknya Unram Farming berhasil membawa perubahan yang luar biasa terhadap lahan ini. Para pengelola berhasil mengubah tempat yang semulanya merupakan sawah dengan semak-semak serta tanah berlubang ini menjadi wilayah starategis untuk dijadikan tempat usaha.
Dengan luas lahan kurang lebih 4,4 hektar, sekitar satu hektarnya difungsikan sebagai lahan untuk praktikum Fakultas Pertanian Unram. Sisanya dikelola untuk tempat rekreasi dan pertanian yang dikelola oleh perusahaan.
Iwan menjelaskan, pembangunan dimulai pada Desember 2019, dengan target opening April 2020. Namun, karena terhalang pandemi Covid-19, sehingga dilakukan pada 8 Agustus 2020 lalu.
Sebelumnya, anggota Media Unram juga berkesempatan menemui Emil, seorang teknisi pertanian. Ia menjelaskan, Unram Farming turut mendukung program pemerintah, seperti menanam bawang putih di Sembalun, Lotim.
“Unram Farming merangkul kelompok tani untuk sharing dan diskusi. Bahkan sempat menjadi tuan rumah kegiatan Disverifikasi Pangan Lokal NTB yang mengundang pejabat tingkat provinsi,” katanya kepada Media Unram, Jumat (4/12).
Lebih jauh ia menjelaskan, sebagai bagian dari Unram, Unram Farming mendukung kebutuhan terkait akademik, seperti kuliah mandiri, magang, PKL, dan penelitian dari pihak Unram. Tidak terbatas oleh Fakultas Pertanian saja, namun juga terbuka bagi fakultas lainnya untuk mengadakan kegiatan.

Untuk memasuki Unram Farming, pengunjung tidak perlu menggunakan tiket. Di sana, pengunjung bisa membeli sayur atau buah langsung dari pohon. Bagi yang memiliki hobi memancing, dapat memancing ikan di kolam, kemudian membayar sesuai beratnya. Menariknya, tersedia spot foto serta tempat makan. Untuk kolam renang anak dikenakan biaya tambahan sekitar Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah).
Emil menjelaskan, persentase porsi pembagian hasil untuk pihak UNRAM 45% dan sisanya untuk PT Werdi Rahayu Nusantara.
Kedua pihak ini bertujuan memberdayakan masyarakat dengan menyerap mereka sebagai tenaga kerja. Ada dua faktor yang menjadi pertimbangan, pertama, membantu lulusan Unram dan masyarakat sekitar agar mendapatkan lapangan pekerjaan.
“Kami optimis mengandalkan irigasi yang tersedia di Desa Nyurlembang ini untuk pengelolaan dan perawatan pertanian,” lanjut Emil.
Pada akhir penuturannya, Ia mengatakan, perkembangan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap, dengan menghadirkan ide dan inovasi baru setiap masanya.
“Menjaga ritme agar selalu menarik perhatian pengunjung. Dari segi promosi, rencananya kami akan mengadakan roadshow ke kampus. Namun, karena masih kendala pandemi, promosi masih dilakukan secara door to door dan publikasi melalui media sosial milik Unram Farming,” pungkas Emil. (mnd/jhn)