29.5 C
Mataram
Monday, December 9, 2024
spot_img

Peduli Protokol Covid-19, Himikom dan Himasos Bagikan Masker Trendi

Seperti yang diketahui, tie-dye atau ikat celup berwarna kembali trendi dikalangan masyarakat, khususnya milenial. Hal ini yang menginspirasi Himikom dan Himasos untuk membuat gerakan bagi-bagi masker tie-dye.

Media Unram – Peduli dengan protokol kesehatan Covid-19, Himpunan Mahasiswa Sosiologi (Himasos) dan Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himikom) Universitas Mataram (Unram) adakan gerakan bagi-bagi masker tie-dye di pantai Ampenan, Minggu (23/8).

Ketua Himikom, Armie Ahmad Zamzury mengatakan, awalnya kegiatan ini melibatkan tiga prodi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial (Fisipol). Yaitu, Sosiologi, Ilmu Komunikasi (Ilkom), Hubungan Internasional (HI).

“Tapi HI tidak bisa ikut, karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan,” ucapnya saat ditemui Media Unram disela-sela waktunya.

Armie juga menjelaskan, kegiatan ini awalnya akan kegiatan ini akan diadakan di Taman Udayana atau Taman Budaya.

“Tapi di sana, jumlah panitia dibatasi, cuman enam orang yang boleh mengadakan kegiatan. Jadi kita di sini aja. Kebetulan, di sini tetap banyak pengunjung,” bebernya.

Pada waktu yang sama, Ketua Himasos, Usmariadi mengatakan, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini dipersiapkan oleh kedua prodi.

“Semua persiapan dari kami,” kata pria kelahiran Bayan, Lombok Utara ini.

Orang yang biasa disapa Us ini juga menjelaskan, sebanyak 80 masker dibagikan kepada masyarakat.

 

Seperti yang diketahui, tie-dye atau ikat celup berwarna kembali trendi dikalangan masyarakat, khususnya milenial.

Sebelumnya, dibeberapa daerah yang ada di Indonesia, tekhnik ini dikenal dengan berbagai nama lain. Seperti, pelangi atau cinde (Palembang), tritik atau jumputan (Jawa), dan sasirangan (Banjarmasin).

Hal ini yang menginspirasi Himikom dan Himasos untuk membuat gerakan bagi-bagi masker tie-dye.

Dengan arahan panitia, masyarakat mengambil, mengikat dan mewarnai masker sesuai dengan keinginan. Kemudian, masker tersebut boleh dibawa pulang.

Menurut pengamatan media selama di lokasi, masyarakat memiliki antusias yang besar terhadap kegiatan yang dimulai ba’da asar ini. Pukul 18.16 Wita, kegiatan berakhir. (khn)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

20,000FansLike
1,930FollowersFollow
35,000FollowersFollow

Latest Articles