Praktik Kerja Lapangan atau Praktik Kuliah Lapangan atau yang biasa disingkat dengan (PKL) ini merupakan suatu situasi dimana siswa maupun mahasiswa ditempatkan disebuah Lembaga atau Instansi. Dimana, Lembaga – Lembaga yang dimaksud adalah seperti Lembaga pemerintahan maupun Lembaga swasta seperti LSM dan lain sebagainya.
Tujuan dari diadakannya PKL ini adalah untuk memberikan bekal dan sebagai pengalaman bagi mahasiwa dalam dunia kerja. Maksudnya, adalah untuk melatih skill dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa yang ada dalam diri mereka agar menjadi lebih terlatih dan lebih matang lagi. PKL juga sebagai ajang untuk mempersiapkan diri untuk masuk kedalam dunia kerja yang sesungguhnya nanti ketika setelah lulus dari Perguruan Tinggi.
Praktik Kuliah Lapangan ini juga merupakan sebuah wadah untuk mahasiswa menyalurkan semua ilmu yang telah mereka dapatkan selama 5 semester menempuh Pendidikan dibangku perkuliahan. Dalam praktiknya, ketika melaksanakan PKL selain mengikuti arahan serta edukasi yang telah diberikan sebelumnya oleh Lembaga tempat PKL, mahasiswa juga akan menuangkan segala pemikiran – pemikirannya sendiri serta menuangkan segala teori – teori yang telah mereka pahami dalam dunia perkuliahan dan diterapkan selama program PKL berlangsung.
Universitas Mataram (UNRAM) adalah salah satu Universitas terbaik yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terletak di Kota Mataram. Dimana, Universitas Mataram memiliki 11 Fakultas S1 dan 10 Program Studi Pascasarjana. Salah satu Program Studi Dibawah Rektor yaitu Program Studi Sosiologi merupakan salah satu dari beberapa Program Studi di UNRAM yang menyelenggarakan PKL.
Dalam Program Studi Siosiologi, PKL merupakan salah satu Mata Kuliah wajib yang berbobot 4 SKS yang harus ditunaikan oleh Mahasiswa Sosiologi. Biasanya, PKL ini akan diprogramkan ketika mahasiswa sudah menginjak semester 5 atau ketika jumlah SKS yang telah ditempuh sudah sesuai dengan kriteria dan ketentuan dalam melaksanakan PKL. Durasi dalam melaksanakan PKL ini biasanya selama 45 hari atau selama 181 jam.
PKL memiliki dasar sebagai berikut.
- UUD RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
- UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).
Adapun dasar prosedur – prosedur yang harus dijalani adalah:
- Menentukan tempat untuk melakukan PKL
- Meminta surat permohonan PKL untuk Instansi dari TU
- Mengirim surat permohonan PKL yang sudah ditanda tangani Kaprodi kepada instansi terpilih.
- Menunggu kabar surat permohonan diterima
- Mengikuti pembekalan PKL
- Menginformasikan balasan surat permohonan kepada koordinator PKL
- Menyusun Propsal PKL
- Pelepasan
- Melaksanakan kegiatan PKL selama 181 Jam
Saya adalah salah satu mahasiswa Program Studi Sosiologi di UNRAM yang telah menjalani PKL selama awal semester 6 kemarin. Saya beserta 5 anggota kelompok saya yang lain menjalani Program PKL selama kurang lebih 45 hari disebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernama PKBI daerah NTB.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau yang biasa disingkat (PKBI) merupakan sebuah Lembaga nonprofit yang fokus pada isu ketahanan keluarga. Salah satu pendekatannya melalui pemenuhan Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) yang bermuara pada kesehatan ibu dan anak. Dalam upaya mewujudkan ketahanan keluarga tersebut senantiasa memperhatikan aspek ketahanan fisik, sosial budaya, mental spiritual dan hak asasi manusia.
Eitss.. jangan ngeremehin dulu. PKBI memang identik dan terkenal dengan isu – isu ketahanan keluarga serta isu – isu yang berbicara seputar kesehatan reproduksi. Namun, PKBI tidak hanya bergelut dalam bidang itu saja. PKBI sebagai sebuah Lembaga swadaya masyarakat juga memiliki banyak progam kerja lain yang tentunya bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program kerja yang dijalankan oleh PKBI NTB banyak diwadahi dan difasilitasi oleh UNICEF. Seperti, Program kerja Survei literasi digital NTB – NTT, Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (RCCE), meningkatkan Kabupaten Layak Anak (KLA), Sosialisasi mengenai Kekerasan Berbasis Gender (KBG), Konselor sebaya, Lingkar remaja, dan masih banyak program kerja lainnya.
Selama PKL di PKBI NTB saya beserta anggota kelompok saya yang lain banyak dilibatkan dalam program – program kerja tersebut. Kami sebagai mahasiswa PKL banyak turun ke lapangan untuk mengikuti program – program tersebut. Mulai dari kami menjadi seorang enumerator dalam kegiatan survey literasi digital NTB – NTT, kemudian menjadi seorang notetaker, lalu terlibat dalam kegiatan pelatihan Agent of Change, kegiatan Trining of Triners (ToT), dan masih banyak kegiatan seru dan menarik lainnya.
Dalam kegiatan – kegiatan tersebut kami banyak bertemu dengan orang – orang baru, organisasi baru, Instansi atau Lembaga baru, dan lain sebagainya. Tentunya, dengan bertemu orang – orang baru seperti itu kami juga mendapatkan banyak pengalaman – pengalamn baru yang sangat menarik dan tidak menyesal kami coba. Oh iya, yang paling berkesan bagi saya adalah ketika bisa bertemu dengan orang – orang dari UNICEF Jakarta selama kegiatan ToT . Mereka adalah orang – orang yang sangat keren!
Selama PKL di PKBI NTB kami mendapatkan seorang Dosen Pamong atau biasa disebut dikantor sebagai Supervisor yang sangattt baik. Beliau bernama Fahrunnisa Hidayat atau biasa kami panggil dengan sebutan ibu Annisa. Beliau merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap kami sebagai mahasiswa PKL disana. Beliau sangat memperhatikan kami, beliau tidak pernah marah ketika kami melakukan kesalahan. Beliau akan menasihati secara halus dan lembut layaknya ibu kami dirumah.
Intinya, selama PKL di PKBI NTB kami tidak terlalu mendapatkan kesulitan yang terlalu berarti. Semua tanggung jawab serta pekerjaan yang dibebankan kepada kami selalu kami jalani dengan rasa penuh tanggung jawab dan terkadang ngeluh – ngeluh dikit sihh.
Terakhir, saya sangat megucapkan terima kasih kepada Direktur PKBI NTB yaitu bapak Ahmad Hidayat karena telah menerima kami PKL di PKBI NTB selama kurang lebih 45 hari. Dan ucapan istimewa kepada Manajer Klinik Mitra Keluarga, Mba Nurul. Terima kasih karena telah membimbing kami dan membimbing saya secara pribadi selama berada di PKBI NTB.
Sekian, semoga artikel pengalaman PKL kelompok kami selama berada di PKBI daerah NTB ini dapat bermanfaat dan menjadi pertimbangan serta contoh untuk kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, serta untuk kalian yang akan menjalani PKL nanti.
Penulis: Yasmin, Mahasiswi Sosiologi. (ADV)