
MEDIAUnram.com – Puluhan mahasiswa Univesitas Mataram gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina pada kamis (20/05/2021). Aksi yang dimulai sekitar pukul 16:40 WITA tersebut diwarnai dengan aksi pembakaran bendera Israel sebagai bentuk pertentangan atas kekejaman Israel terhadap Palestina.
Tragedi yang menimpa Palestina ini dinilai telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Menko Pergerakan Eksternal BEM Unram, Khairul Muamalah menyampaikan bahwa mahasiswa Unram menentang keras segala bentuk kekerasan dan penjajahan yang telah melanggar perikemanusiaan.
“Maka dari itu, hari ini kami para mahasiswa mewakili seluruh masyarakat NTB menyuarakan dan mendorong Gubernur untuk mendesak pemerintah pusat agar segera membantu Palestina ,” tegasnya.
Menteri Sosial Politik (Sospol) BEM Unram, Noly Aditya juga menuntut pemerintah Indonesia agar segera melakukan aksi nyata atas tragedi ini. Karena jika melihat sejarah, Palestina berjasa besar terhadap Indonesia karena merupakan Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Ketua BEM Universitas Mataram, Yusril Ashfahani menyuarakan beberapa sikap atas tragedi yang saat ini menimpa Palestina.
1. Mengecam dan mengutuk dengan keras perilaku Israel yang melakukan penjajahan, penindasan, kebiadaban dan kekejaman terhadap Palestina.
2. Mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina.
3. Mendesak pemerintah untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
4. Mendesak pemerintah untuk menjamin keselamatan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Palestina.
5. Mengajak seluruh elemen masyarakat NTB untuk berperan aktif dalam menyerukan kemerdekaan Palestina.
6. Mengajak seluruh elemen masyarakat serta pemerintah NTB untuk memberikan bantuan kepada Palestina, baik dalam bentuk materi maupun doa.
Tak sampai disitu, aksi tersebut juga dilanjutkan dengan penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Dana yang didapat akan di salurkan ke Palestina melalui lembaga kerjasama yang sudah disepakati BEM Unram.
“Perlu diingat, saudara-saudara kita di Palestina tidak hanya membutuhkan bantuan materil, tetapi juga do’a,” ungkapnya. (Lnf)