Oleh: Dwi Kurniawati
Ayah..
Air mata membasahi malammu
Keringat mengguyur siangmu
Dikala raga kau anggap tak berdaya
Ketika kau tak mampu mengisi relung kasih untuk jiwa sang buah hati
Tak henti kau langkahkan kaki
Tak henti kau tadahkan jari-jemari untuk berdoa
Tak henti pula kau memberikan raga untuk berjuang
Tak ada jua yang lau harapkan kecuali balasan dari Sang Kuasa
Kau berjuang untuk berlian yang kau timang
Kau tak pantang untuk insan yang kau asuh
Aku adalah jiwa yang tak berdaya
Yang hanya mampu berkeluh kesah dari apa yang kau persembahkan
Jika ku berikan isi semesta
Mungkin tak mampu mengembalikan tulang kuatmu yang mulai rapuh
Tak mampu pula mengembalikan kulit kencangmu yang telah lusuh
Dan tak mampu mengembalikan guliran waktu yang kau arungi
Hanya gerakan lisan yang ku ukir untuk mendoakan
Walaupun jauh dari kesempurnaan
Berulang ku ungkapkan terimakasih
Namun tak henti kau memberikan kasih
Untuk kekuatan yang kau hibahkan
Pada raga yang jauh dari pengabdian
Walau berbagai rintangan
Dan tak pernah kau hakimi pembalasan.