Oleh: Syahrul
Prodi Sosiologi
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) usai sudah melaksanakan rapat kerja nasional BEM Seluruh Indonesia (Rakernas BEM SI) dimana Universitas Mataram sendiri menjadi tuan rumah dalam agenda tersebut.
Sebelum itu BEM SI Kerakyatan adalah satu singkatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, dimana sebagian besar BEM di Indonesia tergabung didalam BEM-SI dan Rakernas sendiri adalah hajatan besar BEM SI Kerakyatan dalam momentum ini untuk merancang program kerjanya sendiri.
Akhir-akhir ini terlihat bahwa BEM Unram sibuk mempersiapkan kegiatan ini, padahal harusnya kegiatan seremonial seperti ini jangan terlalu diberikan perhatian lebih. Hanya untuk sekedar rapat kerja, rasanya tidak perlu terlalu digembor-gemborkan. Sebab, jika terlalu digemborkan terkesan terlalu mengeksekutifkan diri. Alih-alih bergerak atas nama rakyat, sekedar rapat kerja saja terlalu digemborkan bahkan sesaat membuat mereka abai dengan isu kampus. Hal ini kian membuat jelas kaburnya kelas mereka, apakah sama dengan kelas Rakyat atau birokrat.
1. Situasi Internal UNRAM
Masalah internal yang masih belum kondusif, menjadi persoalan bagi Mahasiswa sendiri. Pembungkaman ruang publik oleh pihak Rektorat pada demo 20 Juni lalu masih membekas dibenak Mahasiswa Unram, terkhususnya bagi korban pemukulan pada saat itu.
Dari sekian banyaknya tuntutan tidak ada titik terang dan hasilnya nihil, bahkan dalam demo balasan yang kedua, Rektor enggan menandatangi tuntutan mereka.
Misalnya point-point tuntutan yang disampaikan beriringan ketika demo masalah tarif daftar Mandiri, itu akumulasi isu dan tindak lanjutnya belum sampai ke mahasiswa Unram, namun setelah itu tidak ada tindak lanjut dari BEM UNRAM terkait Hal tersebut, dan cenderung Fokus ke hal yang lain.
Kemudian itu ada beberapa persoalan lain yang perlu di atensi juga, salah satunya mengenai isu Unram akan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), yang jika itu terealisasi maka kampus yang selalu kita junjung namanya sebagai ruang intelektual akan beralih fungsi atau akan dikomersilkan.
2. Rakernas sebatas agenda seremoni
Sebagai lembaga eksekutif mahasiswa tingkat universitas, seluruh agenda yang dilakukan tanpa terkecuali mestinya harus bisa menyentuh seluruh aspek dan berdampak ke Mahasiswa UNRAM. Keterlibatan Mahasiswa harusnya tidak hanya direkrut sebagai kepanitiaan didalamnya, namun lebih dari itu agenda Rakernas adalah rekonsiliasi pikiran isu Kampus dan elemen Masyarakat yang harus bisa diakumulasi dengan baik didalamnya.
Keberadaan BEM UNRAM sekali lagi harus mampu menjadi wadah terdepan mahasiswa untuk berpangku tangan, ia menjadi sarana mahasiswa untuk mendapatkan Balance dalam berada di Universitas Mataram.
Rakernas yang selalu digaung-gaungkan dan dianggap sebagai prestasi faktanya sampai saat ini nihil dampak untuk mahasiswa Unram, dan hanya sebatas acara seremonial.
Daripada melirik masalah kampus yang kian hari makin menjadi-jadi, BEM Unram justru lebih fokus pada kegiatan-kegiatan seremonial seperti ini. Misalnya masalah pelecehan seksual yang masih marak, masalah penekanan beli atribut KKN di Lppm padahal kebijakannya belum jelas, hingga masalah penggabungan tiga prodi dengan Fakultas hukum, yang dimana muaranya adalah menuju percepatan Unram menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Maka tidak heran jika mahasiswa lebih memilih menyebut BEM sebagai Badan Event Mahasiswa.
3. DPM ‘Nganggur’ hingga matinya sistem pengawasan
Jika kita kerucutkan, segala bentuk kegiatan BEM Unram yang dirasa tidak terlalu memiliki dampak terhadap mahasiswa Unram, tidak terlepas dari tidak adanya pengawasan dari DPM Unram.
DPM Unram yang katanya adalah wakilnya mahasiswa justru makan gaji buta. Mereka yang harusnya mengawasi kinerja BEM Unram apakah programnya tepat guna bagi mahasiswa unram, justru tidak pernah bersuara.
Jangan sampai agenda yang dilakukan BEM Unram ini hanya untuk meningkatkan eksistensi lembaga semata. Perlu dirapikan lagi hal-hal yang menjadi tugas dan fungsi BEM Unram untuk skala luas, fokus ke Rakernas yang dilakukan BEM Unram harus diimbangi dengan sejumlah tindak lanjut tugasnya dalam mengawal isu yang berkembang di kampus.