Mataram, MEDIAUnram.com – Badan Semi Otonom (BSO) Garda Biru dapat menyebabkan fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di setiap fakultas terganggu.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPM Unram 2021 Azis Meinudin. “BSO Garda Biru bisa menyebabkan fungsi DPM Fakultas dan BEM di fakultas pincang,” katanya kepada awak media melalui WhatsApp, Minggu (13/06/2021) malam.
Menurut Azis, secara prosedur, GBHPKO BEM dan fungsi pokoknya, BSO Garda Biru ini perlu dirasionalisasikan terlebih dahulu dengan DPM Unram, karena bertolak belakang dengan BEM Unram dan DPM Unram.
Azis menjelaskan, sebelumnya, Jumat (11/06/2021), DPM mengundang BEM untuk membahas rasionalisasi BSO Garda Biru. “Namun, pihak BEM tidak mengindahkan undangan diskusi tersebut dengan alasan sedang melaksanakan agenda internalnya,” ungkap pria Prodi Sosiologi semester 6 ini.
Sementara, Ketua BEM Yusril Ashfahani mengatakan, BSO Garda Biru bukanlah program kerja dari BEM. Menurutnya, BSO Garda Biru tidak perlu untuk dirasionalisasikan.
“Yang perlu dirasionalisasikan hanya Program Kerja BEM yang menggunakan anggaran dari kampus, sedangkan BSO ini bukan merupakan program kerja,” ucapnya saat dikonfirmasi tim MEDIA Unram.
Yusril juga mengatakan, BSO seperti Forum Sosial Masyarakat se-Unram dan Forum Perempuan se-Unram yang tidak dipermasalahkan.
“Kami buat BSO Forum Sosmas se-Unram, Forum Perempuan se-Unram kenapa bapak-bapak dewan diam? Mengapa BSO Garda Biru yang nyata gerakannya untuk mengakomodir semua mahasiswa dipermasalahkan. Ini merupakan Grand Design dari Kementerian BEM Unram,” bebernya.
Seperti yang diketahui, disosialisasikan melalui Diskusi Akbar (13/6) yang mengangkat tema “Sejarah dan Kemenangan Garda Biru di Unram.”
BSO Garda Biru merupakan lembaga memfasilitasi dan mengakomodir seluruh gerakan mahasiswa Unram, terkait berbagai permasalahan. (dik/adk)