Oleh: Zahit Idris
kau bertanya padaku apakah aku cantik hari ini;
tentang warna baju yang cocok kau kenakan
selalu kau lontarkan pertanyan sederhana penuh makna
sikapmu utuh memberi tatapan perhatian
membuatmu menjadi sosok yang istimewa dalam ingatan kecilku
langkah kakimu selalu kau kabarkan
suaramu terdengar, selalu berbisik mesra
bercerita di ujung senja
kau sama cantiknya dengan tetesan cahaya; membias semesta
duka lara melebur, menjelma pelipur hati setia dalam perjalanan
terbangkan sayap kecil, langit adalah wajahmu, awan melukis setiap kenangan kita
tiada malam kita tinggalkan, bercermin langit hijau
semua kau taruh dengan rapi diatas meja, kenyataan seperti angin malam menusuk perlahan menggerogoti ruang hampa
nafasmu tersendat, air mata menyanggah langit kelabu, bicaramu perlahan dipatahkan waktu
sebelum semunya gelap dan senyap kau memahat senyum manis
meninggalkan kenangan, mengisi arti perjalanan, semua terekam baik dalam ingatan
suaraku mengalahkan gemuruh, semuanya berubah menjadi derai air mata malam itu
kau meninggalkanku, aku menggenggam mu
langkah kita jalan yang panjang, aku harap kau menunggu
temani aku pada kisah kasih nan abadi, kekasih