Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada sektor manufaktur, tetapi juga terhadap sektor UMKM. Salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah di masa pandemi Covid-19 adalah mendorong sektor UMKM, yang memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung.
Sebagian besar UMKM mengalami kesulitan baik dari segi keuangan maupun non-keuangan. Penurunan tingkat pemesanan, sulitnya distribusi, dan sulitnya memperoleh bahan baku mengakibatkan UMKM yang terdampak kesulitan untuk membayar biaya-biaya tetap dan sebagian harus menurunkan jumlah pekerja.
UMKM sebenarnya memiliki daya tahan terhadap gejolak perekonomian. Namun Covid-19 telah membawa kembali krisis perekonomian Indonesia dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan krisis 1997-1998.
Melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19 menyebabkan daya tahan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin rentan. Untuk itu penting peran pemerintah untuk membangkitkan para pelaku UMKM dan pemerintah harus menjadikan permasalahan ini sebagai prioritas penanganan, dengan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat terutama terhadap produk pangan yang saat ini menjadi sektor yang memiliki prospek baik untuk bertahan dan berkembang di tengah pandemi.
Terkait dengan dorongan dari pemerintah agar UMKM mulai beralih dengan memanfaatkan online platform. Digital marketing sendiri adalah strategi atau upaya untuk memasarkan atau mempromosikan produk melalui segala jenis media digital salah satu contohnya melalui media sosial.
Adanya Coronavirus disease 2019 (Pandemi Covid 19) di akhir tahun 2019 menjadi masalah dunia internasional termasuk di Indonesia. Pandemi Covid 19 memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik hampir di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Dampak ekonomi akibat pandemi Covid 19 juga dirasakan sektor UMKM yang ada di Desa Pemenang Barat dan Malaka, Lombok Utara.
Dengan ini, KONSEPSI NTB mempunyai program kerja Siap Siaga yang bekerjasama langsung dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) lainya, yakni Mitra Samya. Program kerja yang diadakan ini merupakan bentuk kegiatan survei terhadap pelaku usaha berbasis potensi pedesaan di dua desa yaitu, Pemenang Barat dan Malaka, Kabupaten Lombok Utara. Dua desa ini menjadi target dari program ini karena dua desa ini menjadi desa wisata yang paling berdampak akibat Covid-19 ini. Sehingga dari adanya survei ini bisa dilihat bahwa apa saja dampak dan bagaimana daya tahan pelaku UMKM di tengah pandemi covid-19 ini.
Berdasarkan data survei baseline usaha rintisan berbasis potensi pedesaan yang dilakukan terhadap 50 pelaku UMKM di Desa Pemenang Barat dan 50 pelaku UMKM di Desa Malaka, yang dimana mayoritas UMKM sebesar 90 persen merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya 5 persen yang mengalami pertumbuhan positif. Dengan hasil survei ini menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat yang disebabkan oleh pandemi covid-19 ini sangatlah lemah dan menurun.
Pelaku usaha harus memikirkan bagaimana cara mempertahankan usaha mereka di tengah pandemi ini. Beberapa pengusaha kecil terpaksa harus memberhentikan usaha mereka karena pendapatan mereka tidak ada untuk melanjutkan usaha yang dijalankan.
Menurut informasi dari hasil survei lapangan beberapa pengusaha harus meminjam uang pada kerabat, bank, koperasi, BUMdes, dll. Hal tersebut terpaksa dilakukan untuk mempertahankan usaha yang mereka jalankan. Penjualan secara online melalui media sosial juga dilakukan oleh beberapa usaha. Media sosial yang dipakai terdiri dari Facebook dan Instagram.
Berdasarkan hasil survei tersebut terlihat bahwa omzet UMKM yang ada di Desa Pemenang Barat dan Desa Malaka mengalami penurunan yang sangat drastis. Karena sejak awal adanya pandemi covid-19 ini, wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal mengalami penurunan karena adanya beberapa aturan pemerintah yang harus ditaati oleh masyarakat Indonesia. Sektor-sektor yang pendukung pariwisata yang terdapat pada wilayah dua desa tersebut yaitu seperti tempat wisata (tiga gili), hotel, tempat penginapan, hingga pengusaha kecil dan menengah juga ikut terdampak akibat pandemi covid-19.
Hal tersebut memang penting untuk dilakukan karena di masa sekarang teknologi juga sudah semakin berkembang. Digitalisasi merupakan hal yang harus dilakukan untuk menunjang keberlangsungan usaha. Karena dalam masa pembatasan ini para pelaku UMKM membutuhkan bantuan teknologi digital untuk tetap menunjang kegiatan operasional.
Menurut hasil wawancara lapangan yang dilakukan di dua desa yaitu Pemenang Barat dan Malaka, hal tersebut memberikan hal positif bagi kelangsungan usaha walaupun tidak seberapa. Karena digital marketing dapat menjangkau seluruh masyarakat dimanapun mereka berada tanpa ada batasan geografis ataupun waktu. Selain itu komunikasi dan transaksi juga dapat dilakukan setiap waktu dan pemasaran produk memanfaatkan media soaial yang ada saat ini karena dapat menjangkau konsumen secara luas.
Dalam program survei ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM menyuarakan keluhan mereka agar dapat tersalurkan. Terdapat banyak sekali usaha rintisan yang bisa dikembangkan namun terhambat karena kurangnya modal dampak dari covid-19 ini. Semoga kedepannya lahir kebijakan – kebijakan dari pemerintah tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan dan mempertahankan UMKM yang ada di Desa Pemenang Barat dan Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.