Unram, MEDIA—Aksi demo Tolak Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dilaksanakan oleh massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Menggugat, Rabu (15/05).
Kenaikan UKT ini buntut dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi (SSBOPT), dan Keputusan Mendikbudristek No. 54/P/2024 tentang Besaran Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi (SSBOPT) di bawah Kemendikbudristek sebagai aturan pelaksananya.
Mengutif dari postingan @officialunram di Instagram,Kenaikan ini untuk Penyesuaian UKT Universitas Mataram Golongan III. Sedangkan UKT Unram pada Golongan I, II, IV, V, dan VI tidak mengalami perubahan. Adapun pada UKT Unram Golongan III diberlakukan penyesuaian karena nilai UKT 2023 untuk Golongan III di seluruh Program Studi masih di bawah nilai KIP-K, yaitu sebesar Rp2.400.000 per semester.
Meskipun aturan tersebut berdampak terhadap Mahasiswa baru, namun aliansi mengungkapkan bahwa metode penggolongan UKT grade 3 terhadap Mahasiswa baru tidak ber kesesuaian dikarenakan masih ada maba yang kurang mampu mendapatkan UKT golongan ke 3.
Tidak hanya menolak kenaikan UKT, gerakan ini juga menuntut beberapa permasalahan untuk diselesaikan di Unram, diantaranya :
- Tolak Kenaikan UKT
- Mendesak birokrasi Mencabut Implementasi UU PT No. 12 Tahun 2012
- Mendesak birokrasi untuk Transparansi Anggaran Keuangan BKT, BOPTN, dan KIP-K yang diterima mahasiswa.
- Mendesak birokrasi menghapus IPI dan Pungli
- Berikan kepastian waktu terhadap mahasiswa melakukan pengajuan banding UKT yang dilakukan.
- Libatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan keputusan yang berdampak kepada mahasiswa-mahasiswi, tidak melalui Sosialisasi dan Klarifikasi Semata
- STOP kekerasan SEKSUAL dan mendesak birokrasi mengevaluasi Satgas PPKS
- Hentikan tindakan premanisme terhadap mahasiswa melakukan gerakan
- Menuntut birokrasi menyelesaikan Dana Apresiasi yang mandet.
Aksi diawali sekitar pukul 10.00 Wita dengan penyampaian Orasi ilmiah dari massa aksi dari gerbang timur Rektorat Universitas Mataram sampai Depan Gedung.
Sekitar pukul 11.00 Wita Dari humas aksi menyampaikan bawah Rektor Unram Prof. Dr. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St, P.hD, akan menemui massa aksi didepan Lobi Gedung Rektorat.
“Rektor akan menemui kita di depan lobi rektorat pada pukul 11.30 wita dan massa aksi diminta kondusif,” Kata Humas Aksi.
Namun, setelah massa aksi sampai didepan Lobi Rektorat, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram (WR 3 Unram), Dr. Sujita, S.T., M.T., menyampaikan bahwa Rektor Unram sedang berangkat ke luar daerah.
“Sekarang Pak Rektor Sedang Berada di Riau dan tidak bisa menemui Massa Aksi” Benernya.
Merasa dibohongi, massa aksi sempat tidak kondusif. Namun dari beberapa pertimbangan massa aksi akhirnya terus melakukan orasi ilmiahnya hingga berujung dialog dengan WR 2 dan WR 3.
Dengan tidak hadirnya Rektor Menemui massa aksi, Sekjend BEM Unram, Yudiatna Dwi Sahreza mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rektor Unram.
“Kami dari teman-teman aliansi sangat kecewa terhadap Rektor Unram yang tidak menemui massa aksi, ” Ungkapnya.
Aksi ditutup dengan pembacaan Surat Terbuka yang dilayangkan kepada Mentri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.
“Hak bukanlah hal-hal yang harus diminta-minta, tetapi suatu hal yang harus direbut” Disampaikan Sekjen BEM Unram.
Aksi kemudian diakhiri sekitar pukul 13.20 Wita. (albn)