Media Unram – Mahasiswa kembali terkena semprotan water canon saat melakukan aksi di depan Kantor DPRD NTB, pukul 16.42 Wita.
Aksi lanjut yang dilakukan oleh sebagian besar dari Mahasiswa ini kembali ricuh.
Dari kericuhan ini, untuk sementara dua orang mahasiswa telah menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit. Perselisihan antara pihak aparat kepolisian dan para demonstran menjadi penyebab adanya kericuhan. Para demonstran menginginkan agar mereka diberikan izin untuk masuk ke dalam area gedung DPRD.
Berbeda pendapat dengan demonstran, pihak aparat kepolisian menghimbau agar tidak memaksa untuk masuk ke dalam area gedung DPRD. “Pokoknya, kalian tidak boleh masuk. Ini peringatan,” ungkap salah satu aparat kepolisian.
Sebelumnya, ketua DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Baiq Isvie Rapaeda, telah menerima aspirasi para demonstran dan akan dilanjutkan ke Jakarta. Tetapi, pihak demonstran tidak menerima jika hal tersebut dibicarakan di luar. Menurut mereka, kurang etis jika permasalahan seperti ini dibicarakan dan diselesaikan di luar gedung DPRD. Hal itu yang menyebabkan para pihak demonstran memaksa agar mereka diberikan izin untuk masuk.
Untuk menstrelisasikan kedaan, pihak kepolisian mengajak para demonstran untuk melantunkan asmaul husna. (khn)