MATARAM, MEDIA – Beberapa waktu lalu, Partai NasDem resmi mengutus bakal calon kadidatnya Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 mendatang.
“Saya kira ini step politik yang sangat maju menurut saya karena bagaimanapun Anies menjadi salah satu kandidat yang banyak diperhitungkan, dalam gaya kepemimpinan beliau, kemudian potensi beliau ketika menganalisa masalah, punya visi misi. Tentunya Surya Paloh punya pertimbangan sendiri kalau saya lihat, kenapa beliau memilih Anies sebagai calon presiden untuk pilpres 2024,” ungkap Dr. Saipul Hamdi, Dosen Sosiologi Unram dalam kanal Youtubenya yang diunggah pada 19 Oktober 2022.
Berbicara tentang pilpres terutama di NTB, suara pendukung Prabowo Subianto selalu unggul. Bisa dilihat dari pilpres dua tahun berturut-turut. Pada tahun 2014, Prabowo meraih 72,45% unggul dari Jokowi Jusuf Kalla yang hanya mendapat 27,55%.
Kemudian, diliansir dari kompas.com, pada pemilu tahun 2019 menang telak melawan Jokowi amin 66,14% berbanding 31, 28%.
Kemunculan Anis Baswedan sebagai calon pilpres belum disertai dengan wakil yang akan mendampinginya, banyak nama yang di gadang-gadangkan akan mendampingi seperti AHY, Khofifah, serta panglima TNI Andika Prakasa.
“Untuk konteks Lombok NTB, Bagaimana sebenarnya peluang anis baswedan, saya kira untuk menganalisa ini, tentunya kalau alat yang paling sederhana ya survei, kita belum membaca hasil survei yang ada di Lombok, kemana kecenderungan untuk mereka mendukung Prabowo atau Anies Baswedan, mendukung Ganjar. Saya kira semuanya punya segmen jamaah sendiri, yang kemudian bisa dikapitalisasi begitu,” beber pria yang akrab disapa Pulham tersebut.
Melihat hasil sebelumnya, yang selalu dimenangkan oleh Prabowo, lanjut Pulham, Anies Baswedan yang diusung partai NasDem menjadi nama sekaligus wajah yang baru untuk masyarakat NTB.
Menurut Pulham, Prabowo masih menjadi calon yang kuat untuk memenangka Pilpres di NTB. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa Anis bisa menyalip.
“Kenapa? Karena kita tahu sentimen keagamaannya, begitu juga setimen politik dengan PDIP misalkan, serta kuatnya kelompok-kelompok Islam yang menentang pemerintah, ini saya kira bisa menjadi modal, bagaimana Bang Anies bisa menyalip Prabowo Subianto,” jelasnya.
Namun dengan ketergabungan Prabowo kedalam kementrian Jokowi, apakah akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat NTB untuk tetap memilihnya?
“Kalau kita bicara masyarakat NTB, saya tidak tahu kalau kita lihat ada pergeseran apa tidak. Mereka sepertinya lebih suka figur seperti tentara, militer, gagah, tegas. Prabowo masih kuat menurut saya,” jawabnya.
Tetapi di sisi lain, lanjut Pulham, jika dilihat dari diskusi-diskusi terbaru, tidak sedikit masyarakat menjagokan Anies Baswedan. “Apakah ini karena kekecewaan masyarakat kita terhadap terhadap pemerintahan Jokowi, apalagi naiknya BBM ini. Lagi-lagi tergantung pada situasi politik sekarang,” tambahnya.
Meski begitu, kehadiran Anis tidak menutup kemungkinan mpu mengambil hati masyarakat NT, seperti mengandalkan modal keagaamaan. Karena masyarakat muslim NTB sangat kuat, dan hal itu dijadikan acuan memilih presiden pada tahun yang akan datang.
“Sentimen keagamaan lagi-lagi bisa jadi menjadi modal, Bang Anies untuk melangkahi elektabilitas Prabowo di NTB. Dengan suara NasDem, saya kira cukup menjanjikan seperti tokoh-tokoh besar di NTB seperti Ibu Rohmi lalu ada Bupati Lombok Barat, Fuzan khalid saya kira ini bisa menbackup suara Anis ketika nasdem sudah memutuskan Anies menjadi presiden,” pungkasnya. (mra)