Media Unram – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Raya (Bawasra), Fauzi Maha Adiyatma merasa kecewa dengan proses Pemira yang diadakan oleh Universitas Mataram (Unram). Pasalnya, keterlibatan pihak birokrasi dalam sistem para penyelenggara dianggap mencederai demokrasi mahasiswa.
“Kami sebagai panitia penyelenggara sudah tidak bisa melihat data statistik hasil pemilihan,” kata orang yang biasa disapa Fauzi ini saat dikonfirmasi Media Unram, Kamis (17/11) pagi.
Fauzi menjelaskan, sebelumnya, ketika sosialisasi sistem Pemira pertama dan ke dua, pihak Bawasra bisa menyaksikan hasil suara pemilihan. Namun saat ingin melihat jumlah suara yang telah masuk terkait pemilihan Ketua dan Sekjen Bem, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), sistem yang mereka masuki tidak bisa lagi memperlihatkan data statistik suara pemilih.
“Dengan sistem begitu, kami sudah seperti pemilih biasa, bukan lagi sebagai penyelenggara. Kami kecewa,” tegasnya.
Fauzi menganggap pihak birokrasi bersikap otoriter, karena mengambil keputusan secara sepihak dan tidak mengikuti peraturan yang berlaku.
Melalui surat terbuka yang dipublikasikan akun resmi media sosial Bawasra, pihak Bawasra dengan tegas menyampaikan bahwa tupoksi mereka telah diambil oleh pihak birokrasi Unram.
Dengan begitu, pria kelahiran Donggo, Kabupaten Bima ini menyatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Bawasra 2020. “Pihak birokrasi tidak menghargai kami sebagai penyelenggara,” tegas Fauzi.
Sebelumnya, Media Unram sudah mencoba menghubungi pihak birokrasi. Namun hingga berita ini terbit, pihak terkait belum memberikan klarifikasi.
Sedikit informasi, hari ini pemilihan Ketua dan Sekjen BEM Unram periode 2021 sedang dilaksanakan secara online melalui https://e-vote.unram.ac.id/index.php/beranda. Waktu pemilihan akan berakhir pada pukul 17.00 Wita. (khn)