Media Unram – Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) akan menggelar aksi media dan membuat meme secara serentak ditengah pandemi Covid-19. Pihak birokrasi dinilai lamban dalam mengambil keputusan serta tidak berani mengambil keputusan, karena hanya menunggu keputusan dari Dikti.
Aksi ini melibatkan mahasiswa dan seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unram yang ada. Aksi yang dimulai pada Rabu (29/4) ini dilakukan dengan cara mengunggah pamflet, meme, dan video yang ditujukan pada pihak birokrasi.
“Aksi tersebut dilakukan dari hari ini dan puncaknya pada hari Kamis (30/4) pukul 21:00 wita dengan menggunggah secara bersamaan dan menandai akun instagram @officialunram,” isi pesan yang disebar melalui Whatsapp itu.
Berikut tuntutan yang dibawa oleh mahasiswa:
1. Mendesak birokrasi unram untuk mengeluarkan SK pengembalian UKT bagi mahasiswa yang hanya memprogramkan Skripsi dan mampu yudisium dan wisuda disemester tersebut.
2. Mendesak birokrasi Universitas Mataram untuk mengeluarkan kebijakan pemotongan UKT sebesar 50% bagi mahasiswa Universitas Mataram selama masa darurat pandemi Covid-19.
Menurut pengamatan Media Unram, sebuah komentar pada akun Instagram @ditjen.dikti, menyampaikan bahwa, Soal UKT menjadi otoritas penuh pimpinan Perguruan Tinggi sesuai dengan keadaan dan kondisi setempat.
Adanya aksi ini juga karena mahasiswa khawatir bahwa Unram akan darurat nurani. “Indonesia darurat pandemi, jangan sampai Unram darurat nurani,” kata dalam video yang dibuat oleh BEM Unram.
Mahasiswa juga merasa semakin digantung serta dipermainkan dengan sistem perkuliahan daring yang dinilai belum tepat dan maksimal.
Sistem perkuliahan serta teknik pemberian tugas ini dirasa terlalu membenani mahasiswa. Selain itu, kualitas akses jaringan internet pada tiap daerah yang berbeda.
Ditambah, birokrasi juga dianggap lamban dan secara akumulasi belum sepenuhnya mahasiswa haknya, yaitu mendapatkan kuota internet atau pulsa secara gratis.
Retribusi tersebut juga dinilai tidak sebanding dengan apa yang didapat mahasiswa dengan keadaan fasilitas kampus yang tidak dapat digunakan sama sekali. (roy)