Unram, MEDIA—Pelecehan terhadap mahasiswi yang di lakukan oknum dosen diduga terjadi lagi di Unram, kali ini terjadi di fakultas pertanian.
Perbuatan oknum dosen fakultas pertanian tersebut sudah menjadi rahasia umum dilingkungan kampus, diduga perbuatan oknum dosen tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian, Lalu Wira Hariadi mengatakan, oknum dosen Fakultas Pertanian Unram itu melakukan aksinya pada saat situasi sepi. Modusnya, AW yang juga dosen pembimbing skripsi korban, menerima layanan konsultasi di ruangannya.
AW diduga memaksa korban melakukan hal yang tidak senonoh. Seperti menyentuh beberapa anggota tubuh korban. Perbuatan bejat oknum dosen tersebut melakukannya berulang-ulang.
“Ada juga mahasiswi yang dia suruh menyentuh (tubuh pelaku). Dan itu berulang-ulang,” kata wira kepada MEDIA Unram, jumat, 14 juni 2024
Korban AW tidak sedikit. Wira mengatakan nyaris setiap tahun selalu ada saja mahasiswi yang menjadi korban atas perbutan bejat oknum dosen tersebut, dan sebagian besar korban dari semester akhir.
Tetapi, para korban tidak berani bersuara. Karna para korban khawatir kuliahnya menjadi terhambat. Belakangan, beberapa korban berani bersuara dan mengadu ke pihak BEM sekitar akhir mei atau awal juni 2024 lalu.
“Sekarang, yang berani melapor sekitar dua hingga empat orang. Tapi yang bercerita menjadi korban pelaku itu banyak,” kata wira selaku ketua BEM pertanian.
BEM fakultas menanggapi atas kasus ini dengan menggelar aksi konsolidasi, kamis
13 juni 2024.
DN. Mahsiswa pertanian lainnya mengungkap cerita yang mirip. DN mengaku ada beberapa dari teman kelasnya Yang menjadi korban dari perbuatan bejat oknum dosen tersebut.
Tepat kejadiannya, ketika DN masih semester 3. Beberapa temannya menadapatkan perlakuan yang tidak senonoh sehabis kelas yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.
“Merangkul pundak hingga ke bagian sensitif,” ungkap DN.
Korban takut melawan karena yang bersangkutan merupakan dosennya. Apalagi saat itu DN dan rekannya baru semester 3.
Bahkan, DN mengaku mendapat cerita langsung dari AW, bahwa yang bersangkutan sering merayu dan menggoda mahasiswi. Kepada DN, AW mengatakan, jika itu tindakan yang biasa dia lakukan.
“Ini bukan saya dapat cerita dari orang lain, tapi dari dia langsung,” katanya.
DN tidak memungkiri Sering mendengar AW melaksanakan perbuatan bejatnya ke beberapa mahasiswi setiap tahun. Terkhusus mereka yang sedang lagi mengerjakan skripsi.
Buntut tindakan bejatnya, AW dilaporkan ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unram. Hari ini para korban menjalani pemeriksaan Satgas PPKS.
Wira mengaku, pihaknya siap mengawal sanksi hingga proses AW di Satgas PPKS Unram.
“Jadi kami berkomitmen mengawal kasus ini sampai selesai. Kita masih menunggu bagaimana hasil dari Satgas,” ujarnya.
Wira selaku ketua BEM pertanian pun mendesak pihak universitas menghentikan pelaku sebagai tenaga pengajar di Unram. Dia tak ingin proses penyelesaian kasus hanya berhenti pada pemberian sanksi skors terhadap AW.
“Kalau tidak sesuai harapan, kita lanjutkan ke yang lebih tinggi, kita laporkan ke polisi,” tegasnya. (Rdy)