Mahasiswa merupakan agent of change dan agent of control, dengan julukan ini sebenarnya mahasiswa sedang memikul beban yang begitu berat. Dengan sebutan agent of change atau agen perubahan ini pada esensinya kita sudah dituntut untuk mengubah suatu keadan dalam bentuk yang lebih baik lagi, setidaknya bisa mengubah lingkungan tempat kediaman kita. Sedangkan Agent of control atau agen kontrol merupakan salah satu cara kita untuk melihat suatu kondisi, kita harus bisa mengontrol lingkungan kita untuk lebih baik lagi.
Di dalam diri seseorang mempunyai potensi dan ciri khas untuk melakukan segala kegiatannya. Dengan adanya ciri khas yang melekat pada diri kita ini sangat berpotensi menjadi yang lebih baik dari lingkaran di sekeliling kita. Namun tidak berhenti sampai di situ saja, untuk mengembangkan potensi di dalam diri kita ini, kita sangat memerlukan wadah atau organisasi untuk mengekspresikannya. Dengan begitu kita dapat mencapai apa yang menjadi tujuan itu.
Dengan mengikuti organisasi kita bisa membuka ruang yang lebih lebar lagi untuk membuka jaringan dengan para pejabat negara. Dengan berorganisasi bukan berarti kita meninggalkan kewajiban utama kita yaitu kuliah dengan baik untuk mendapatkan nilai IPK yang maksimal.
Namun pada zaman ini kesuksesan seseorang tidak diukur dari IPK yang dia peroleh atau pun tidak bisa diukur melalui berapa lama dia duduk di bangku kuliah. Sejatinya banyak orang-orang yang kariernya baik adalah orang-orang yang semasa bangku kuliahnya sering bergelut di dunia organisasi.
Pada masa kontemporer, seseorang dituntut harus memiliki skill dan juga keterampilan untuk memulai karier, tanpa ada skill dan keterampilan yang kita bawa untuk mencari pekerjaan, maka pekerjaan itu akan sulit untuk kita dapatkan, semua keterampilan membutuhkan organisasi untuk kita implementasikan. Apapun organisasi yang penting kita bisa mengambil kesempatan yang ada didalamnya.
Namun ada juga mahasiswa yang tidak mau berorganisasi karena beralasam akan menyita waktunya. Apakah organisasi tidak memberikan kita ruang gerak sedikit pun untuk bermain dengan teman yang lain atau keluarga? Atau nanti tugas kuliah akan terbengkalai karena organisasi? Organisasi tidak pernah menghalangi kita untuk bermain dengan teman-teman apalagi menghalangi kita untuk mengerjakan tugas.
Bahkan ketika kita mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau tidak ada teman untuk bertukar pikiran dan bahkan fasilitas untuk mengerjakan tugas sangat tidak mendukung, semua itu bisa kita atasi dengan meminta bantuan rekan satu organisasi. Karena di sana kita akan mendapatkan teman dari berbagai macam latar belakang dan berbagai elemen, sehingga kita tidak perlu merepotkan diri untuk mencari kesana kemari.
Organisasi bukan hanya kita jadikan wahana bermain dan bersuka cita dan duka, akan tetapi kita menjadikannya sebagai rumah kedua setelah rumah orang tua kita. Sebab apa yang kita cari di dunia perguruan tinggi itu berawal dari organisasi. Di organisasi kita akan mendapatkan teman baru, sahabat baru, dan yang tidak kalah penting adalah kita akan belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan para pejabat dan masyarakat umum.
Sastrawan Indonesia yang mendunia, Pramoedya Ananta Toer dalam buku Jejak Langkah menulis, “bicara soal organisasi adalah bicara tentang kepentingan bersama, bukan untuk menjadi nabi atas sesamanya atau di antara sesamanya.”
Dari pesan yang disampaikan oleh Pramoedya tersebut kita bisa memaknainya bahwa, dengan berorganisasi kita bisa belajar bagaimana caranya untuk menghargai pendapat orang lain, bukan seolah-olah apa yang kita pikirkan itu adalah murni benar dan pendapat orang tidak pernah selalu benar, kita juga bisa mengambil pesan tidak selamanya yang kecil itu menjadi kaum tertindas atau disuruh, tetapi egaliter dalam kelompok.
Mengikuti organisasi juga mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin, menjadi pemimpin itu tidak sepenuhnya dilihat dari faktor usia atau setinggi apa kepintaran yang dimiliki, tapi menjadi pemimpin itu yang paling penting adalah dilihat dari faktor kedewasaan berbicara, yang semuanya ini kita akan kita dapatkan melalui wadah yang kita ikuti, karena kita akan diajarkan semua hal tentang moral, etika, dan kehidupan.
Oleh karena itu organisasi merupakan laboraturium bahan galian pendidikan, sudah tidak bisa dipungkiri lagi hal tersebut, karena sudah terbukti banyak pejabat tinggi Negara semasa kuliah mengikuti banyak organisasi untuk memperluas pengetahuan dan memperlebar relasi, apa yang mereka nikmati sekarang itu adalah semuanya berawal dari organisasi.