Mahasiswa KKN Tematik UNRAM periode 2021/2022 menyelenggarakan English Class sebagai upaya untuk meningkatkan minat anak untuk ikut meneruskan langkah pariwisata di Desa Kembang Kuning.
Seperti yang diketahui bahwa Kembang Kuning dengan predikat Desa Wisata nya memiliki berbagai macam keindahan alam dan budaya yang dapat diunggulkan. Keindahan alam dan budayanya yang beragam inilah yang terus menarik minat para wisatawan lebih-lebih wisatawan asing, tingginya angka wisatawan asing yang mengunjungi desa, secara tidak langsung mengharuskan para pekerja pariwisata untuk menguasai bahasa-bahasa asing terlebih Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Pada kenyataannya di Desa Kembang Kuning, tidak sedikit pekerja pariwisata seperti guide dan beberapa pedagang yang menguasai bahasa inggris bahkan bahasa-bahasa asing lainnya. Namun, kesadaran untuk mulai belajar Bahasa Inggris masih belum tumbuh pada anak-anak yang diharapkan mampu meneruskan langkah pariwisata di masa mendatang.
Pak Taat atau Mr. Grace panggilan akrabnya di bidang pariwisata, merupakan salah satu pelopor Desa Wisata di Desa Kembang Kuning. Kepada Mahasiswa KKN UNRAM beliau menyampaikan betapa susahnya anak-anak di Desa Kembang Kuning diajak belajar bahasa inggris. Padahal, beliau sendiri merupakan guru bahasa inggris bagi hampir seluruh guide di desa.
“Kalau kita yang ajak untuk ikut, tidak ada yang mau adik-adiknya ini. Tapi, kalau lihat teman-teman KKN yang mau ngajar, mereka semangat. Sering sekali banyak yang bertanya kapan mau belajar bahasa inggris sama kakak-kakak KKN. Jadi harapan kita, teman-teman KKN bisa membantu adik-adiknya kasi dasar-dasarnya saja mungkin biar mereka tertarik dengan bahasa inggris. Biar ada yang meneruskan perjuangan kita,” katanya.
Menimbang saran tersebut, mahasiswa KKN UNRAM melakukan pengajaran bahasa Inggris bagi anak-anak di Desa Kembang Kuning. Pengajaran dilakukan setiap sore Kamis dan Jumat di rumah Mr. Grace dengan sasaran anak-anak TK hingga SMP.
Menurut Haris Saputra Ketua KKN Di Desa Kembang Kuning, adik-adik masih belum mendapatkan pendidikan formal bahasa inggris di sekolahnya sampai tingkat SD. Pelajaran bahasa inggris baru didapatkan pada awal-awal masuk SMP.
“Untuk materinya, kita pakai materi-materi dasar saja seperti perkenalan diri, kalimat kalimat sapaan, kemudian beberapa kata kerja yang berhubungan dengan pariwisata, dan bahasa inggris dari hal-hal yang ada di sekitar mereka. Menimbang karena mereka masih kecil juga, kalo mau diajar terlalu berat takutnya malah bosan,” katanya.
Putri, sebagai salah satu anggota tim KKN Tematik Desa Kembang Kuning juga menambahkan bahwa kegiatan English Class yang mereka jalankan ini sudah diimplementasikan secara aktif oleh murid-murid mereka di lingkungan sekitarnya.
“Selama bermain bersama teman sebayanya mereka kadang menceritakan pelajaran yang mereka dapat kemarin sore atau bahkan menggunakannya secara langsung dihadapan teman-temannya. Namanya juga anak kecil ya, mudah penasaran, jadi teman-teman mereka yang lain juga tertarik buat belajar dari mereka. Kita tau hal ini karena, ternyata anak-anak yang tidak tergabung dalam English Class juga mengucapkan kalimat-kalimat sapaan, kata kerja, dan kalimat introduksi seperti yang sudah kita ajarkan kemarin,” katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa anak kecil mudah tanggap dan cepat meniru. Oleh karena itu, memberikan pengajaran mengenai berbagai hal baik, tidak hanya bahasa inggris saja, sangat disarankan pada anak-anak usia dini.
Mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN Tematik UNRAM 2021/2022 berharap, program English Class ini dapat meningkatkan minat anak-anak di Desa Kembang Kuning untuk menguasai bahasa inggris, sehingga mampu menjadi salah satu pendukung dalam mengembangkan pariwisata Desa Kembang Kuning di masa mendatang.